4 dari 10 Konsumen Masih Pakai Windows XP atau Vista

- Windows lawas ternyata masih memiliki pengguna. Bahkan untuk generasi paling lawas sekalipun, seperti Windows Xp dan Vista. Periset Kaspersky mengungkap, empat dari 10 pengguna Windows masih menggunakan sistem operasi lawas Microsoft itu.
Padahal, Microsoft telah merilis Windows 10 yang menjadi versi paling baru dengan peningkatan yang sangat jauh tentunya dibanding Windows XP atau Vista.
Kaspersky mengungkap, sebanyak 41 persen pengguna OS Windows menggunakan versi yang hampir usang, atau sudah tidak didukung, seperti Windows XP dan Windows 7.
Tidak hanya pengguna pribadi, sebanyak 40 persen bisnis kecil dan 48 persen bisnis menengah juga masih mengandalkan sistem operasi lawas tersebut. Itu artinya, mereka tidak akan mendapat pembaruan resmi dari Microsoft.
Baca juga: Peringatan Microsoft bagi Pengguna Windows XP dan 7
Hal ini membuka peluang serangan siber lebih besar karena tidak ada penambal keamanan yang rutin diberikan vendor. Khusus untuk Windows 7, memang masih menjadi favorit pengguna Windows, kendati dukungannya akan berakhir pada Januari 2020 mendatang.
Bahkan, adopsi Windows 7 menempati urutan kedua setelah Windows 10 dan jauh lebih tinggi dibanding Windows 8.
Menurut data yang dihimpun StatCounter dari Juli 2018 - Juli 2019, pangsa pasar Windows 7 sebesar 31,22 persen, Windows 10 sebesar 58,63 persen, dan Windows 8 justru hanya 5,59 persen.
Menurut data Kaspersky berdasarkan segmen pengguna, 38 persen konsumen biasa dan bisnis sangat kecil masih menggunakan Windows 7. Sementara segmen bisnis menengah dan enterprise, 47 persen manggunakan Windows 7 dan juga Windows 10.
Baca juga: Avast Hentikan Dukungan untuk XP dan Vista Mulai 2019
Untuk Windows lama masih digunakan 2 persen konsumen biasa, dan 1 persen bisnis sangat kecil. Sedangkan Windows Vista, masih memiliki 0,3 persen pengguna biasa dan 0,2 persen pengguna dari pelaku bisnis mikro.
Data tersebut menunjukkan masih banyaknya pengguna Windows lawas atau versi yang hampir tidak didukung lagi, yakni Windows 7.
Alasan ekonomi
Menurut Alexey Pankratov, Enterprise Solutions Manager Kaspersky, alasan ekonomi bisa menjadi latar belakangnya, dihimpun KompasTekno dari Tech Radar, Rabu (28/8/2019).
Orang-orang mungkin memilih bertahan dengan versi lama ketimbang harus membeli Windows versi baru, yang bisa jadi perangkat jadulnya tidak mendukung.
Padahal, menurut Pankratov, jika terjadi serangan siber, kerugian yang diderita bisa lebih tinggi dibanding harga upgrade ke versi Windows terbaru.
"Itulah alasannya kami merekomendasikan pengguna untuk mengganti versi yang sudah didukung, dan memastikan pembaruan keamanan terpasang selama masa transisi," jelas Pantrov.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia