Sekolah di Jerman Melarang Office 365, Ada Apa?

- Salah satu negara bagian Jerman, Hesse, melarang sekolah-sekolah di wilayahnya menggunakan layanan Microsoft Office versi online atau yang lebih dikenal dengan Office 365.
Menurut Komisi Perlindungan Data dan Kebebasan Informasi Hesse (HBDI), layanan Office 365 yang berjalan lewat cloud ini rentan akan masalah-masalah privasi yang bisa membahayakan pihak sekolah dan juga murid-muridnya.
Maksud membahayakan di sini, pihak HBDI khawatir data-data murid pengguna Office 365 yang mengalir ke server Microsoft di AS bisa diintip tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna.
Baca juga: Aplikasi Office Baru di Windows 10 Lebih Praktis dan Hemat
Microsoft dulu sebenarnya pernah mengoperasikan server di Jerman, tapi sudah ditutup sejak Agustus 2018.
Selain keberatan dengan lokasi geografis server Office 365, HBDI juga menyebut pihak Microsoft kurang transparan terkait sistem telemetri atau pengumpulan data yang ada di dalam layanan Office 365.
HBDI khawatir data-data pribadi para murid sekolah seperti subjek e-mail dan konten dokumen bisa dilihat dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara, para murid sekolah mungkin juga masih terlalu muda (di bawah 13 tahun) untuk memberikan persetujuan soal pemakaian data mereka.
Inilah yang kemudian menjadi masalah privasi yang kurang klop dengan peraturan GDPR yang berlaku di negara-negara Eropa, dalam hal ini Jerman.
Sebagai pengganti Office 365, HBDI menyarankan sekolah-sekolah di negara bagian Hesse agar bisa menggunakan software serupa yang bisa berjalan di sistem lokal (offline).
Baca juga: Pentingnya Undang-undang Data Pribadi dalam Industri 4.0
Salah satunya adalah aplikasi Microsoft Office 2019 yang tidak mengandalkan teknologi cloud karena dipasang secara lokal di PC.
Pihak Microsoft selaku penyedia layanan Office 365 menanggapi larangan ini dengan mengutarakan keinginan bekerja sama dengan negara bagian Hesse, untuk lebih memahami masalah privasi yang menjadi isu.
"Kami terus bekerja untuk memberikan solusi terkait masalah pengguna dengan terus mengubah kebijakan-kebjakan dan praktek perlindungan data (di layanan Office 365)," sebut juru bicara Microsoft.
Pihak Microsoft juga mengatakan telah meluncurkan sejumlah fitur agar pengguna lebih leluasa mengontrol data apa saja yang dikirim ke pihak Microsoft, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ArsTechnica, Selasa (16/7/2019).
Terkini Lainnya
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- HP Lipat Oppo Find N5 Rilis Global Malam Ini, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Apple Pastikan iPhone 16e Masuk Indonesia, tapi Belum Ada "Hilal"
- Pasar Smartphone Indonesia Tumbuh Pesat pada 2024
- Tabel Spesifikasi iPhone 16e dan Harganya
- 5 Merek HP Teratas di Indonesia Tahun 2024 Versi IDC
- iPhone 16e, Tampang Lama Spesifikasi Baru
- iPhone 16e Kapan Masuk Indonesia, Ini Kata Apple
- Berapa Harga iPhone 16e, Termurah Rp 9 Jutaan
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian