cpu-data.info

"Agent Smith" Menyamar Bawa Aplikasi Palsu di 25 Juta Ponsel Android

Ilustrasi malware di Android.
Lihat Foto

- Para peneliti dari perusahaan keamanan siber Check Point, menemukan sebuah malware jenis baru. Malware bernama "Agent Smith" ini diketahui telah tersebar secara masif dan menginfeksi sekitar 25 juta perangkat Android.

Menurut para peneliti, malware ini hanya mengincar perangkat dengan sistem operasi Android. Malware ini dapat mengeksploitasi celah dan kelemahan Android untuk mengganti aplikasi yang terinstal pada perangkat, dengan aplikasi palsu yang serupa.

Malware ini dapat bekerja tanpa diketahui oleh pemilik perangkat. Agent Smith bekerja dengan cara mengemas kembali aplikasi-aplikasi sah yang sudah terinstal, dengan menggunakan serangkaian kode khusus.

Berdasarkan temuan para peneliti, Agent Smith mengambil keuntungan dengan menampilkan iklan pada perangkat yang diinfeksi.

Baca juga: Software Ilegal Bikin Indonesia Target Favorit Malware

Sejauh ini, malware Agent Smith ditemukan pada perangkat Android yang tersebar di wilayah India dan beberapa negara Asia lainnya, seperti Pakistan dan Bangladesh.

Malware ini menjangkit 25 juta perangkat Android dan berhasil menduplikasi sekitar 112 aplikasi. Termasuk aplikasi populer di India seperti WhatsApp, ShareIt, Flipkart dan Truecaller.

Dikutip KompasTekno dari The Next Web, Kamis (11/7/2019), perangkat Android yang terinfeksi malware ini mayoritas adalah Android 5.0 Lollipop dan Android 6.0 Marshmellow. Sebagian besar perangkat telah terinfeksi Agent Smith selama setidaknya dua bulan.

Saat ini, malware Agent Smith memang baru bisa mengeksploitasi perangkat Android milik pengguna dengan cara menampilkan iklan-iklan untuk mendulang keuntungan.

Namun para peneliti memperingatkan para pengguna Android, bahwa kemampuan malware ini bisa saja terus berkembang dan berpotensi merusak perangkat.

Baca juga: Colokan USB Type-C Bakal Dibuat Lebih Aman dari Malware

Para peneliti mengatkaan bahwa Agent Smith sudah muncul sejak Januari 2016. Para peretas memanfaatkan halaman penyedia aplikasi Android, 9Apps untuk menyebarkan perangkat lunak jahat ini.

"Agen Smith menunjukkan cara infeksi yang sangat rakus. Malware ini tidak hanya menukar satu aplikasi dengan aplikasi lain yang terinfeksi. Malware akan ini menginfeksi setiap aplikasi yang menjadi mangsa, yang ada di dalam perangkat tersebut," kata peneliti.


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat