Keputusan Ponsel Huawei Boleh Pakai Android Masih Menggantung
- Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China akhirnya sedikit menurun. Presiden AS, Donald Trump mengizinkan perusahaan asal AS untuk berkongsi dengan perusahaan China, termasuk Huawei yang paling menjadi sorotan.
Kendati demikian, nasib Huawei masih belum jelas. Trump berujar bahwa masalah Huawei masih akan menunggu negosiasi dengan China berakhir.
Hal ini membuat Huawei masih menunggu kepastian, khususnya dari Departemen Perdagangan AS. Huawei masih menanti apakah mereka sudah boleh kembali berbisnis dengan Google dkk atau ada ketentuan lainnya.
"Kami mengetahui pernyataan Presiden Trump terkait Huwei pekan lalu dan masih menunggu arahan dari Departemen Perdagangan AS, tapi belum ada yang perlu ditambahkan saat ini," kata Tim Danks, Vice President of Risk Management and Partner Relations.
Baca juga: Donald Trump Melunak, Ponsel Huawei Bisa Pakai Android Lagi?
Dengan demikian, nasib lisensi Android yang ditangguhkan Google untuk lini ponsel Huawei juga masih belum bisa dipastikan.
Departemen Perdagangan AS sendiri juga belum memberikan klarifikasi apakah pernyataaan Trump akan memengaruhi lisensi Android untuk ponsel Huawei atau tidak, dilansir KompasTekno dari Gadgets 360, Rabu (3/7/2019).
Menurut Ketua Komite Ekonomi Amerika, Larry Kudlow, pencabutan larangan yang dinyatakan Trump akan mulai berlaku dalam waktu dekat.
Nantinya, Kementrian Perdagangan AS akan memberikan lisensi bagi perusahaan China yang bekerja sama dengan perusahaan AS, sebagaimana laporan Giz China.
Baca juga: Donald Trump Klaim Dirinya Paling Melek Teknologi
Hanya saja, kata Kudlow, perusahaan asal China hanya bisa membeli chipset dari perusahaan AS yang umum dijual ke negara-negara lain pula.
Menurutnya, Presiden Trump yang memiliki jargon "Make America Great Again", masih akan mengutamakan soal kemanan nasional.
Isu tersebut menjadi alat untuk menjatuhkan Huawei sebelum akhirnya benar-benar dimasukan dalam daftar hitam (entity list). Trump menuding Huawei sebagai alat mata-mata pemerintah China.
Terkini Lainnya
- Smartwatch Huawei Watch GT 5 dan GT 5 Pro Resmi, Diklaim Lebih Akurat Pantau Kesehatan
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro Plus 5G di Indonesia
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun