Donald Trump Melunak, Ponsel Huawei Bisa Pakai Android Lagi?
- Para pengguna ponsel Huawei bisa sedikit bernafas lega. Kabar gembira datang dari Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang.
Sikap Presiden AS, Donald Trump melunak perang dagang perusahaan AS, setelah bernegosiasi dengan Presiden China, Xi Jin Ping. Isu ini sempat memanas sejak dua bulan lalu.
Salah satu hasil pertemuan itu adalah diperbolehkannya kembali perusahaan teknologi AS untuk memasok komponen ke Huawei.
"Atas permintaan dari perusahaan kelas atas kami (AS), dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan China, Huawei untuk membeli produk dari mereka, yang tidak memengaruhi keamanan nasioal kami," kata Trump.
Baca juga: Presiden Trump Izinkan Huawei Berbisnis dengan Perusahaan AS
....amounts of agricultural product from our great Farmers. At the request of our High Tech companies, and President Xi, I agreed to allow Chinese company Huawei to buy product from them which will not impact our National Security. Importantly, we have opened up negotiations...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 29, 2019
Itu artinya, Google dkk bisa mulai berbisnis lagi dengan Huawei. Kemungkinan besar, ponsel Huawei juga akan kembali didukung penuh oleh Android, sementara lini laptop bisa jadi kembali didukung Windows besutan Microsoft.
Tapi tidak secepat itu. Meski memberi sedikit kelegaan, Trump mengatakan masalah Huawei masih akan menunggu negosiasi dengan China berakhir. Nasib Huawei dalam entity list atau daftar hitam, juga masih akan dirapatkan pekan depan.
"Kami bakal membahas Huawei di akhir. Kami akan melihat apa yang akan terjadi dengan perjanjian perdagangan yang disepakati," kata Trump.
Dalam konferensi persnya, Trump juga tidak menjelaskan apakan pemblokiran untuk Huawei akan dicabut seluruhnya atau masih ada beberapa hal yang dibatasi.
Hal ini masih menimbulkan keraguan bagi perusahaan dan asosiasi industri teknologi AS, seperti Semiconductor Industry Association.
Baca juga: Huawei Berani Ditinggal Android, Bagaimana dengan Nokia?
John Neuffer, presiden asosiasi perusahaan semikondutor itu mengaku masih menunggu informasi detail soal komponen apa yang bisa diperdagangkan dengan Huawei, dilaporkan CNN dan dirangkum KompasTekno, Minggu (30/6/2019)..
Tidak akan sama
Meski Google dkk kemungkinan besar akan rujuk dengan Huawei, tetapi keadaan telah berubah. Setelah Mei 2019 lalu masuk ke dalam entity list, Huawei mulai mengambil terobosan agar tidak terlalu bergantung dengan komponen dari perusahaan asal AS.
Salah satunya pada sistem operasi (OS). Seperti banyak diberitakan sebelummnya, Huawei menyiapkan sistem operasi universal bernama Hongmeng.
Disebut universal, karena OS tersebut tidak hanya berjalan di ponsel, tapi juga laptop, tablet, smartwatch, IoT, dan perangkat lain Huawei. Paten Hongmeng OS kabarnya telah didaftarkan di beberapa negara.
Baca juga: Xiaomi, Oppo, Vivo Sudah Jajal OS Pengganti Android Buatan Huawei
Kabarnya, OS tersebut akan berubah nama menjadi "Oak OS" untuk versi globalnya. Hongmeng sejatinya telah disiapkan Huawei sejak 2012 untuk mengantisipasi pemblokiran pemerintah AS yang ternyata benar terjadi.
CEO Huawei, Richard Yu mengatakan, Hongmeng OS akan segera rilis pada kuartal ketiga tahun ini, sekitar bulan Agustus atau Spetember.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Oppo Gandeng Merek Fesyen Paris Maison Kitsune, Bikin Casing Find X8 Series
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Oppo Find X8 Rilis Global Hari Ini di Bali, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun