Facebook Akan "Hukum" Grup yang Sering Sebar Hoaks
- Facebook terus melakukan upaya untuk membenahi reputasinya sebagai platform sarang hoaks. Upaya terbarunya menyasar laman grup-grup Facebook yang kerap membagikan hoaks dan informasi keliru, terlebih menjelang musim pemilu di berbagai negara.
Laman grup yang ketahuan rajin menyebar hoaks akan "dihukum", dengan membatasi sebaran informasinya di lini masa Facebook.
Perubahan itu cukup penting, untuk mencegah hoaks yang tersebar lebih luas, setidaknya di platform Facebook.
Jejaring sosial raksasa tersebut juga akan menyortir urutan berita, mulai dari yang sangat penting secara umum hingga berita populer. Cara ini kurang lebih sama dengan yang dilakukan Google dalam memberikan hasil pencarian.
Apabila situs sering ditautkan ke situs lain, sistem akan menganggap sumber tersebut terpercaya. Cara ini disebut akan memudahkan Facebook untuk memberitahu penggunanya apakah penerbit yang merilis berita adalah sumber terpercaya atau tidak.
Facebook juga melakukan beberapa perubahan untuk cek fakta berita dengan menyertakan "Trust Indicators" dari The Trust Project, sebuah konsorsium dari penerbit berita yang mengawal faktualitas berita online.
Tak cuma di linimasa, Facebook juga melakukan beberapa perubahan di Messenger. Beberapa fitur WhatsApp yang digunakan untuk mengurangi sebaran hoaks mulai digulirkan ke Messenger.
Salah satunya label "forwared" yang mengnindikasikan bahwa pesan yang mereka terima bukan pesan orisinil melainkan sudah diteruskan sebelumnya. Ada pula "tombol konteks" yang memungkinkan orang-orang untuk melihat detail informasi yang telah mereka kirim.
Baca juga: WhatsApp Uji Coba Fitur Pencari Gambar untuk Cegah Hoaks
Perubahan lain juga digulirkan Facebook untuk membuat penggunanya merasa lebih aman berselancar di platform jejaring sosial itu.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (11/4/2019), perubahan tersebut meliputi adanya alat pemblokir yang lebih rinci dan memberikan lencana verifikasi untuk profil di Messenger.
Pengguna juga akan bisa menghapus unggahan dan komentar di sebuah grup meskipun telah meninggalkan grup tersebut. Facebook pun menambah lebih banyak informasi tentang "Page quality", termasuk apabila judul berita tersebut "clickbait" atau tidak.
Mereka juga berupaya untuk mengurangi pesebaran konten yang tidak dilarang di Instagram.
Dalam hal ini, Facebook mengatakan bahwa unggahan bernuansa seksual kemungkinan masih muncul di feed pengguna, namun tidak akan muncul di laman eksplor.
Facebook juga berjanji akan meningkatkan pengawasan moderasi grup ketika menentukan apakan grup tersebut melanggar aturan komunitas atau tidak.
Baca juga: Ini Cara Facebook Supaya Akun Pengguna yang Meninggal Tak Bikin Sedih
Terkini Lainnya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16