Hacker Klaim Jual 26 Juta Akun Internet, 2 Situs Indonesia Masuk Daftar?

- Seorang hacker (peretas) asal Pakistan yang mengklaim telah mencuri 890 juta akun dari puluhan situs populer di dunia, belakangan kembali muncul dan menjual database akun hasil curiannya.
Kali ini sebanyak 26 juta akun yang berasal dari enam situs populer di dunia kembali dijual di pasar gelap internet.
Dua dari enam situs populer tersebut berasal dari Indonesia, yakni situs e-commerce Bukalapak dan platform perkuliahan dan karir YouthManual.
Melalui e-mail yang dialamatkan pada The Hacker News, peretas dengan nama samaran Gnosticplayers ini mengklaim telah mencuri sebanyak 13 juta akun Bukalapak dan 1,12 juta akun YouthManual.
Baca juga: 773 Juta "E-mail" Dibobol, Ini yang Harus Anda Lakukan Jika Terdampak
Namun, peretas tidak memberikan keterangan lebih lanjut informasi apa saja yang dicuri dari akun-akun yang bersangkutan, di luar menyebutkan jumlahnya
Selain dua situs tersebut, ada pula beberapa situs lain yang juga menjadi sasaran pencurian akun, yakni GameSalad (1,6 juta akun), Lifebear (3,86 juta akun), EstanteVirtual (5,45 juta akun) dan Coubic (1,5 juta akun).
Total ada sebanyak 26 juta akun yang dijual oleh sang peretas, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Hacker News, Senin (18/3/2019)
Database dari jutaan akun online tersebut dijual di pasar gelap internet di dark web dengan harga 1,2431 Bitcoin atau sekitar 5.000 dollar AS (Rp 71 juta).
Baca juga: 50 Juta Akun Facebook Diretas, Cek Apakah Anda Termasuk atau Tidak
Ini adalah keempat kalinya si hacker bernama samaran Gnosticplayers menjual database akun hasil curiannya.
Gnosticplayers menjual akun-akun yang dicurinya dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, ia menjual sebanyak 620 juta akun yang dicuri dari 16 situs populer di dunia.
Kemudian pada tahap kedua, Gnosticplayers menjual setidaknya 127 juta akun dari delapan situs populer. Pada tahap ketiga, ada sebanyak 92 juta akun dari delapan situs populer.
Bantahan Bukalapak
Bukalapak mengkonfirmasi tidak ada data penting seperti user password, finansial atau informasi pribadi lainnya yang dicuri peretas.
Meski demikian, pihak Bukalapak mengakui memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu yang lalu. Namun, Bukalapak menyatakan upaya peretasan tersebut tidak berhasil dilakukan.
"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan," kata Intan Wibisono selaku Head of Corporate Communications Bukalapak.
"Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," lanjut Intan dalam pernyataan tertulis kepada KompasTekno, Senin (18/3/2019).
Baca juga: Bukalapak Bantah Jutaan Akun Penggunanya Dicuri Hacker
Sementara itu belum ada tanggapan dari YouthManual sampai berita ini diturunkan. KompasTekno telah berusaha menghubungi YouthManual terkait klaim pencurian jutaan akun penggunanya oleh Gnosticplayers.
Baca juga: Begini Cara Herdian Membobol Server Bukalapak dan Tokopedia
Terkini Lainnya
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis