cpu-data.info

— Sebanyak 773 juta akun e-mail dan 21 juta password unik dilaporkan bocor. Periset keamanan Troy Hunt yang mengungkap kebocoran itu menyebut kejadian tersebut disebut sebagai Collection #1.

Kebocoran menimpa hampir semua layanan e-mail populer, baik Gmail maupun Yahoo. Untuk mengecek apakah akun Anda terdampak atau tidak bisa mengunjungi situs ini. Jika akun aman, akan muncul keterangan "Good News -No pwnage found!" dengan tampilan gambar seperti di bawah ini.

Have I Been Pwned Tampilan situs Have I Been Pwned untuk memeriksa apakah sebuah akun pernah dibocorkan di internet. Apabila tidak, maka akan muncul tulisan Good News - no pwnage found!

Tapi jika akun terdampak, Anda akan diminta untuk segera mengganti password. Situs tersebut juga memberikan kemudahan untuk mencari password yang aman.

Caranya, Anda bisa menulis dulu password yang ingin Anda gunakan untuk dilakukan verifikasi apakah password tersebut termasuk "korban" pembobolan atau tidak.

Baca juga: 773 Juta E-mail Dipastikan Bocor, Cek Apakah Milik Anda Termasuk

Anda bisa menggunakan kombinasi angka, simbol, dan huruf untuk membuat password lebih kuat. Setelah mengganti password, Anda bisa meningkatkan keamanan e-mail dengan otentikasi dua langkah.

Untuk akun Gmail, bisa dilakukan dengan cara membuka akun Google, kemudian di panel navigasi kiri, klik "Keamanan". Setelah itu, di panel "Login ke Google", klik "Verifikasi 2 Langkah", lantas mulai dan ikuti langkah-langkah di layar.

Sementara untuk Yahoo, buka halaman keamanan akun Yahoo. Di samping opsi "Verifikasi dua tahap", geser tombol ke kanan untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor.

Baca juga: 5 Tips Bikin Password yang Tidak Mudah Dibobol

Lanjutkan dengan memasukan nomor seluler yang Anda gunakan untuk mendaftar e-mail, kemudian klik "Kirim SMS" atau "Panggil Saya" untuk mendapatkan kode verifikasi.

Setelah menerima kode verifikasi, kemudian klik "Verifikasi". Jika Anda mengakses Yahoo Mail di aplikasi pihak ketiga, klik "Buat kata sandi aplikasi" atau jika tidak klik "Lompati untuk sekarang".