Alasan Erajaya Jual iPhone Versi e-SIM di Indonesia
JAKARTA, - Teknologi e-SIM belum banyak diadopsi di Indonesia. Bahkan sampai saat ini, belum ada satu pun operator seluler yang menggunakan e-SIM, karena regulasinya pun belum ada.
Namun, tiga iPhone terbaru yang dipasarkan Erajaya di Indonesia (iPhone XS, XS MAx, dan XR) adalah versi dual SIM berupa SIM fisik dan e-SIM.
Jika Indonesia belum bisa mengadopsi teknologi e-SIM, lantas mengapa Erajaya sebagai distributor membawa iPhone versi ini?
Djatmiko Wardoyo, Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Group, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil oleh pihak Apple secara langsung, bukan kehendak dari distributor.
Menurutnya, Apple sudah menentukan alokasi untuk setiap negara, dan hal tersebut di luar kewenangan distributor untuk menentukan.
Namun menurut Djatmiko, Erajaya sendiri sudah menjelaskan kondisi pasar di Indonesia dan meminta agar ponsel yang didistribusikan memiliki dua slot kartu SIM fisik.
Baca juga: Mengenal Teknologi e-SIM pada iPhone XS dan XS Max
"Itu policy untuk setiap negara. Kami sih inginnya dual SIM yang fisik, tapi ternyata alokasi untuk Indonesia, adanya SIM fisik dan e-SIM," kata Djatmiko.
Djatmiko melanjutkan, sebenarnya dari fungsionalitas, dual SIM fisik akan lebih berguna karena kondisi pengguna di Indonesia memiliki lebih dari satu nomor ponsel setiap orang. Namun Apple lah yang memutuskan untuk mendistribusikan ponsel dengan teknogi e-SIM di Indonesia.
"Tapi kami sudah rikues sebelumnya. Namun karena alokasi masing-masing negara beda, ya kami terima. Itu (keputusan) dari Apple-nya," imbuh pria yang akrab disapa Koko itu.
E-SIM sendiri merupakan teknologi baru yang dibawa oleh Apple. Selain itu tiga iPhone yang dirilis pada 2018 juga menjadi iPhone pertama dengan fitur dual-SIM.
Sesuai dengan namanya, teknologi e-SIM tak memiliki slot fisik pada ponsel. Sepintas, e-SIM ini serupa dengan sistem inject karru SIM yang marak beberapa tahun lalu.
Perbedaannya, sistem inject berlaku secara permanen untuk satu operator sedangkan e-SIM masih bisa berganti-ganti nomor dari satu operator ke operator lain.
Ukuran modul e-SIM pada iPhone sangatlah kecil bahkan lebih kecil dari Nano-SIM. Inilah mengapa e-SIM kerap digunakan pada perangkat wearable seperti pada jam tangan pintar Apple dan Samsung.
Sebelumnya, vendor ponsel Wiko juga telah memasarkan smartphone dengan teknologi e-SIM di Indonesia. Ponsel Wiko Tomy 3 itu diklaim sebagai ponsel e-SIM pertama yang dijual di Indonesia.
Baca juga: Wiko Tommy 3 Diklaim Ponsel E-SIM Pertama di Indonesia
Terkini Lainnya
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya