8 Aplikasi Populer di Android Diam-diam Curi Data Pengguna
- Delapan aplikasi Android yang secara kolektif diunduh lebih dari dua miliar kali di Google Play Store diam-diam mencuri data pengguna. Setidaknya begitu temuan teranyar dari firma analisis aplikasi, Kochava.
Tujuh aplikasi di antaranya dinaungi “Cheetah Mobile”, yakni perusahaan China yang tahun lalu terdaftar sebagai perusahaan publik di bursa New York Stock Exchange.
Masing-masing aplikasi itu adalah Clean Master yang diunduh lebih dari satu miliar kali, Security Master (540 juta unduhan), CM Launcher 3D (225 juta), Battery Doctor (200 juta), Cheetah Keyboard (105 juta), CM Locker (105 juta), dan CM File Manager (65 juta).
Baca juga: Waspada, Malware Android Menyamar Jadi Play Store
Satu aplikasi lainnya yang teridentifikasi curang adalah Kika Keyboard. Tak kurang dari 205 juta orang mengunduhnya via Google Play Store.
Kika Keyboard dikembangkan “Kika Tech”, yakni perusahaan China yang bermarkas di Silicon Valley dan mendapat pendanaan signifikan dari Cheetah Mobile pada 2016 lalu.
“Kecurangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan berskala besar, bukan peretas random yang beroperasi dari basement,” kata Head of Client Analytics Kochava, Grant Simmons.
Demi persenan
Cheetah Mobile dan Kika Tech mengeksploitasi izin penggunaan aplikasi (app permission). Dari situ, mereka bisa melacak aplikasi apa saja yang selanjutnya diunduh pengguna.
Lalu, Cheetah Mobile dan Kika Tech mengelabui sistem dan mengklaim merekalah yang menyebabkan aplikasi tertentu diunduh.
Praktik ini semata-mata demi mendapat persenan (install bounty), sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (28/11/2018), dari BuzzFeed News.
Diketahui, pengembang aplikasi kerap memberikan install bounty ke para mitra yang membantu penetrasi pengguna baru. Kisarannya dari 50 sen dollar AS (Rp 7.200) hingga 3 dollar AS (Rp 43.000) per satu unduhan.
Baca juga: Ribuan Ponsel Android Murah Terjangkit Malware
Jadi, pengembang lain dirugikan karena membayar install bounty ke pihak yang tak seharusnya menerima. Google sebagai mitra pun dirugikan karena tak mendapat install bounty sebagaimana mestinya.
Kerugian pengguna lebih kepada pengalaman penjajalan. Pengguna akan mendapati baterai perangkat dan data internet cepat habis karena ada transaksi terjadi dalam sistem tanpa sepengetahuan mereka.
Selain itu, aplikasi-aplikasi bikinan Cheetah Mobile dan Kika tech juga meminta permission lain seperti merekam pengetikan teks dan memantau aktivitas download apliaksi. Entah data apa lagi dari pengguna yang diambil oleh dua perusahaan ini.
“Ini adalah pencurian, tak ada jalan lain untuk menjelaskannya,” kata Grant Simmons.
Saat ini, dua aplikasi Cheetah Mobile telah di-nonaktifkan dari Google Play Store, yakni Battery Doctor dan CM Locker. Sisanya masih dalam proses penyidikan lebih lanjut.
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia