Cara WeChat Tangkal Hoaks di Negara Berpenduduk Terbesar di Dunia
- China, negara dengan penduduk terbesar di dunia, menggunakan aplikasi pesan instan WeChat sebagai pengganti WhatsApp. Maklum, negara itu memiliki regulasi yang ketat terkait platform asing.
Karena menjadi layanan perpesanan instan andalan penduduk China, WeChat pun menjadi tumpuan warga China untuk memperoleh berita dan mengedarkannya, layaknya penggunaan WhatsApp di Indonesia.
Sebab itulah, hoaks dan berita keliru juga kerap wara-wiri di aplikasi besutan Tencent tersebut. Seperti WhatsApp, WeChat juga kewalahan menangkal hoaks. Tapi mereka punya cara sendiri untuk mengatasinya.
Di negara dengan 1,37 miliar penduduk itu (survey World Bank 2016), WeChat merangking 10 rumor teratas tiap bulannya melalui akun resmi WeChat, kemudian disaring dengan fitur debunker. Fitur tersebut akan mendiskreditkan suatu klaim yang keliru, mengatakan jika rumor tersebut tidak benar.
Pemerintah atau mereka yang tergabung dalam pemeriksa fakta dari pihak ketiga, bisa memberikan konfirmasi apakah kabar itu berupa rumor atau fakta.
Misalnya, dikutip KompasTekno dari Abacus News, Rabu (10/10/2018), bulan Oktober ini pemuncak rumor di WeChat adalah kabar bahwa pemerintah setempat melarang postingan apa pun terkait penghinaan Partai Komunis, negara, dan masyarakat sendiri, termasuk topik politik yang sensitif.
Baca juga: Peneliti Kembangkan Kecerdasan Buatan Penangkal Hoaks
Menurut analisis program debunker WeChat, klaim itu tidaklah benar. Contoh hoaks lain yang merebak di WeChat adalah beredarnya artikel yang mengimbau orang-orang untuk tidak menggunakan microwave untuk memasak, karena makanan yang diproses melalui mircowave disebut menyebabkan kanker.
Debunk-rumor WeChat pun mengklaim bahwa rumor itu tidak bisa dipercaya. Fitur debunker itu sangat populer.
Akun penyaring rumor juga mengoperasikan sebuah mini program yakni "WeChat rumor debunking assistant" atau asisten debunk WeChat yang disebut telah digunakan sebanyak 300.000 orang tiap harinya.
Cara Kerja Mini Program
Mini program penyaring berita hoaks bekerja layaknya sistem search engine. Bagian laman depan akan menampilkan feed artikel yang telah didiskreditkan sebelumnya. Di sisi atas, terdapat kolom pencarian.
Pengguna bisa mencari istilah atau kata kunci tertentu terkait berita hoaks di kolom tersebut. Kemudian, akan muncul bagian "related to me" yang akan menampilkan beberapa hoaks dan berita keliru yang telah dibaca atau dibagikan pengguna.
Kebanyakan, berita hoaks yang muncul di feed terkait makanan dan kesehatan. Selain membangun sistem built-in, WeChat juga mengatakan telah memiliki lebih dari 800 pemeriksa fakta dari pihak ketiga.
Termasuk 289 lembaga pengawas obat dan makanan China, 5 media negara, dan 32 badan urusan siber daerah.
WeChat tidak menutup pintu bagi pihak lain untuk bergabung dalam cek fakta, dengan memberikan dokumen kualifikasi yang relevan ke pihak Tencent yang menaungi WeChat. Pelamar juga wajib memiliki akun WeChat publik yang telah terverifikasi.
Mini program akan mengirim notifikasi ke pengguna jika artikel yang dibaca telah di-debunk.
WeChat mengklaim memiliki 19,7 juta pengguna hingga 2017 dan mengaku telah menepis jutaan artikel sejauh ini serta menghukum 180.000 akun publik.
Terkini Lainnya
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula