Ini Beda Panel LCD, LED, dan OLED
- Salah satu komponen utama dalam memilih smartphone atau televisi masa kini adalah display panel yang digunakan. Setidaknya ada tiga varian yang kerap muncul dalam produksi smartphone yakni LCD, LED, dan OLED.
Lantas, apa beda ketiganya?
LCD dan LED
Sebenarnya, LCD dan LED tidaklah jauh berbeda. Liquid crystal display atau LCD, menggunakan latar cahaya putih atau "white backlight" atau "sidelight". Iluminasi LCD adalah dengan menyinarkan cahaya putih tersebut dan sebagian panel bekerja untuk mengubah backlight menjadi individu piksel.
Sementara LED adalah singkatan dari light-emitting diode. Jika memiliki televisi dengan spesifikasi panel LED, itu artinya yang digunakan adalah panel LCD yang menggunakan LED sebagai sumber pencahayaanya.
LED lebih digunakan sebagai lampu latar untuk display LCD. Di sisi lain, LCD bekerja dengan sistem polarisasi. Polarisasi disini didefinisikan sebagai arah gelombang cahaya yang berisolasi atau getaran cahaya dari belakang ke depan dengan kecepatan konstan.
Cahaya akan keluar dari backlight yang tidak terpolarisasi. Kemudian dialirkan ke satu polariser atau penyaring optik yang membuat semua cahaya terisolasi bersamaan. Sesuai namanya, ada bagian lain bernama kristal cair atau "liquid crystal".
Ketika voltase masuk, kristal cair akan menyala, lalu mengubah persentase polarisasi cahaya yang menuju polariser kedua. Polariser kedua memungkinkan cahaya masuk dan terlihat oleh mata.
Baca juga: Canon Rancang Lensa Kit 18-55 mm Ber-LCD
Untuk memproduksi warna, yang dibutuhkan adalah penyaring tiga warna yakni merah, hijau, dan biru. Penyaring itu akan memblok semua cahaya dan melepaskan warna yang melintas melalui penyaringan.
Ada beberapa tipe panel LCD yang dibedakan berdasarkan cara kerja cairan kristalnya. Tipe tersebut adalah panel Twisted Nematic (TN), panel Vertical Alignment (VA), dan panel In-Plane Swtching (IPS).
OLED
Meski memiiki nama yang mirip dengan LED, keduanya tidaklah sama. OLED adalah kepanjangan dari organic light emitting diode. Berbeda dengan LCD atau LED, OLED tidak memiliki polarisasi.
Setiap cahaya piksel atau sub piksel warna merah, hijau, atau biru, akan menyala sendiri ketika voltase masuk ke molekul besar yang kompleks, yakni sebuah dioda pemancar cahaya organik.
Warna yang dipancarkan dari panel OLED bergantung pada molekul, sedangkan cahaya bergantung pada voltase yang masuk. OLED dapat mencapai tingkat kecerahan HDR karena molekulnya mengeluarkan warna yang tepat tanpa harus disaring seperti LCD.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya