Facebook Buka-bukaan soal Satelit Pembawa Internet

- Misi Facebook menyebarluaskan koneksi internet ke pelosok sempat dianggap kandas saat proyek Aquila dihentikan. Namun ternyata, ambisi Facebook masih belum habis. Jejaring sosial ini diketahui tengah menggarap sebuah satelit yang akan menggantikan peran Aquila.
Kabar ini dibenarkan oleh pihak Facebook. Proyek satelit yang dijuluki Athena ini diharapkan dapat menjadi infrastruktur broadband di masa mendatang yang bisa membawa koneksi internet ke daerah yang sulit untuk dijangkau kabel serat optik.
Dikutip KompasTekno dari Wired, Minggu (21/7/2018) Athena ditargetkan akan mengorbit untuk pertama kalinya pada awal 2019 mendatang. Namun Facebook belum bisa memastikan kapan tepatnya dan di stasiun mana satelit ini akan diluncurkan.
"Meskipun kami tidak memiliki banyak materi untuk dibagikan mengenai proyek-proyek khusus ini, kami percaya teknologi satelit akan menjadi pendukung penting dari infrastruktur broadband generasi mendatang. Sehingga memungkinkan untuk membawa konektivitas broadband ke daerah pedesaan di mana penetrasi internet kurang atau bahkan tidak ada," kata juru bicara Facebook.
Dengan adanya proyek ini, Facebook kini mengekor SpaceX dan OneWeb yang sebelumnya telah lebih dahulu mengembangkan satelit pembawa internet. SpaceX sendiri bahkan sudah mulai meluncurkan 12.000 satelit ke orbit pada Februari lalu.
Mark Zuckerberg memang terlihat sangat berambisi untuk menyebarluaskan koneksi broadband hingga daerah yang sulit untuk dijamah. Pada awalnya Facebook mengupayakan adanya pemerataan koneksi internet di dunia melalui proyek drone Aquila. Sayangnya pada Juni lalu proyek ini resmi dihentikan.
Baca juga: Facebook Hentikan Proyek Drone Pembawa Internet Gratis
Indonesia pun sempat ditawari Facebook untuk mencoba menggunakan pesawat ini demi mengantarkan internet ke wilayah terpencil. Penawaran itu terjadi pada 2016 lalu dan diakui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Namun rancangan drone itu ternyata masih memiliki kelemahan di bagian strukturnya. Kelemahan ini terungkap setelah penyelidik keselamatan transportasi di AS mengatakan tengah melakukan investigasi.
Dengan satelit ini, diharapkan upaya Facebook untuk menyebarluaskan internet bisa menjangkau skala yang lebih luas. Berbeda dengan proyek drone Aquila yang kala itu terbatas kendala teknis dan regulasi penerbangan.
Terkini Lainnya
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan