Facebook Hentikan Proyek Drone Pembawa Internet Gratis
- Ambisi Facebook untuk menyebarluaskan koneksi internet ke daerah pelosok harus kandas di tengah jalan. Media sosial ini akhirnya menyerah dan menghentikan proyek Aquila.
Menurut Yael Maguire, Dirctor of Engineering Facebook, proyek ini dihentikan karena adanya keterbatasan teknis yang dihadapi oleh Facebook. Salah satu kendalanya adalah spektrum yang tersedia untuk platform tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi broadband yang dibutuhkan.
"Oleh karena itulah, kami memutuskan untuk memulai dari awal. Tentu saja, konektivitas HAPS (high altitude platform station) yang dimiliki Aquila membutuhkan lebih dari sekadar pesawat terbang," ungkap Yael sebagaimana dikutip KompasTekno dari blog resmi Facebook, Sabtu, (30/6/2018).
Ia melanjutkan, Facebook saat ini lebih fokus untuk mengembangkan aplikasi dan bekerja sama dengan perusahaan dirgantara untuk menyediakan jaringan pemancar internet dari ketinggian.
"Kami mulai mengembangkan program ini, kemudian perusahaan ternama di dirgantara juga ikut mulai membuat teknologi ini," lanjutnya.
Aquila sendiri adalah proyek ambisius Mark Zuckerberg untuk "menghubungkan" orang-orang lewat koneksi internet yang disebarluaskan menggunakan pesawat nirawak. Proyek ini dimulai sejak 2014 silam dengan berlandaskan inisiatif Internet.org.
Indonesia pun sempat ditawari Facebook untuk mencoba menggunakan pesawat ini demi mengantarkan internet ke wilayah terpencil. Penawaran itu terjadi pada 2016 lalu dan diakui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga: Facebook Tawarkan Drone Penyebar Internet ke Indonesia
Namun rancangan drone itu ternyata masih memiliki kelemahan di bagian strukturnya. Kelemahan ini terungkap setelah penyelidik keselamatan transportasi di AS mengatakan tengah melakukan investigasi.
Upaya Facebook untuk menyebarluaskan internet bukan hanya terbatas pada proyek Aquila. Mereka juga memiliki proyek peluncuran satelit internet gratis bernama AMOS.
Besar kemungkinan dihentikannya proyek Aquila karena Facebook ingin lebih fokus pada penggunaan satelit untuk menyebarkan koneksi internet.
Terkini Lainnya
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya