Microsoft "Tenggelamkan" Ratusan Server ke Laut Skotlandia
- Perusahaan software raksasa Microsoft menenggelamkan pusat data ke laut Skotlandia. Proyek yang dijuluki "Natick" tersebut bukan tanpa alasan.
Microsoft akan mengamati apakah dengan cara itu bisa menghemat energi dengan mendinginkannya di bawah permukaan laut.
Pusat data memang identik menghasilkan banyak panas. Para penyedia layanan besar, biasanya memindahkan pusat data ke negara yang lebih dingin untuk menghemat tagihan energi listrik.
Selain itu, menurut Microsoft, separuh populasi dunia tinggal 190 km dari pantai. Sehingga menempatkan server dekat penduduk memungkinkan layanan akses internet lebih cepat.
Pusat data yang ditenggelamkan Microsoft 27 Mei lalu, terdiri dari 12 rak dengan 864 server dan penyimpanan berkapasitas 27,6 petabytes yang akan terendam di bawah laut selama lima tahun.
Kapasitas sebesar itu bisa digunakan untuk menyimpan lima juta film dan disebut memiliki kekuatan setara dengan ribuan PC kelas atas dunia.
Microsoft telah melakukan eksperimen yang sama sekitar lima tahun. Tahun 2014, Microsoft pernah membangun sebuah pusat data dalam kapal selam kecil dengan isi setara 300 PC, lalu menenggelamkannya pada February 2016.
Untuk mengetahui apakah percobaan itu berhasil, kapal tersebut harus beroperasi selama empat bulan.
Pada bulan September lalu, Microsoft bekerja sama dengan Facebook dan perusahaan telekomunikasi asal Spanyol, Telxius untuk membenamkan kabel sepanjang 6.600 kilometer di bawah laut antara Pantai Virginia dan Bilbao, Sapnyol.
Baca juga: Microsoft Kini Lebih Kaya dari Google
Proyek ini bertujuan untuk mengirimkan data dengan kecepatan hinga 160 terabit per detik. Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (9/6/2018), pusat data yang ditempatkan di bawah laut Skotlandia akan didukung kabel bawah laut dan energi terbarukan dari Pulau Orkney.
Kabel-kabel tersebut akan mengoneksikan kembali server ke internet. Data ini akan diawasi selama 12 bulan.
Para peneliti Microsoft akan mengamati konsumsi tenaga, tingkat kelembapan internal dan temperatur. Microsoft berharap bisa menyempurnakan sistem ini dengan menyebarkan pusat data yang lebih murah untuk bisa diguakan bertahun-tahun.
Terkini Lainnya
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai