cpu-data.info

Telegram dan WhatsApp Sama-sama Pakai Enkripsi, Apa Bedanya?

Telegram Messenger
Lihat Foto

- Aplikasi chatting populer Telegram baru saja diblokir di Indonesia. Meski begitu, pemblokiran baru terjadi di tingkat peramban (browser) komputer dan mobile. Bukan di aplikasi mobile.

Layanan Telegram untuk saat ini masih bisa diakses melalui aplikasi di smartphone.

Telegram sendiri banyak digunakan karena dianggap mampu memberikan rasa aman bagi para penggunanya. Aplikasi bikinan perusahaan Rusia itu memang dilengkapi dengan teknologi enkripsi yang membuatnya sulit untuk diretas.

Ngomong-ngomong soal enkripsi, Telegram sebenarnya bukan satu-satunya aplikasi chatting gratis yang dibekali kemampuan tersebut. Ada satu lagi aplikasi populer lain yang punya kemampuan seperti itu, yakni WhatsApp.

Pertanyaannya, apa yang membedakan Telegram dan WhatsApp, terutama dari segi keamanan?

Telegram adalah aplikasi gratis buatan Rusia yang memungkinkan orang bertukar pesan, foto, dan video dalam kelompok, hingga 5.000 pengguna. Pendirinya adalah Nikolai Durov dan Pavel Durov.

Sementara itu, WhatsApp didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton. Saat ini, aplikasi tersebut sudah diakuisisi oleh Facebook.

Enkripsi berbeda

Memang Telegram dan WhatsApp sama-sama menggunakan teknologi enkripsi. Meski begitu, keduanya menggunakan teknologi yang berbeda.

Telegram menggunakan teknologi enkripsi bikinan sendiri bernama MTProto. Protokol itu dikerjakan langsung oleh Nikolai Durov, salah satu pendiri Telegram.

Teknologi tersebut berbasiskan enkripsi AES 256-bit, enkripsi RSA 2048, dan Diffie-Hellman.

Teknologi enkripsi ini sangat dibanggakan oleh Telegram. Sampai-sampai, Telegram menawarkan hadiah uang sangat besar bagi yang mampu membobolnya.

Berbeda dari Telegram yang sedari awal sudah menawarkan layanan chatting terenkripsi, WhatsApp baru belakangan ini memakai layanan enkripsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat