Begini Cara Google dan Facebook Perangi "Hoax"

- Facebook dan Google bisa dibilang sebagai "tersangka utama" atas penyebaran berita palsu alias hoax di internet. Dua platform maya tersebut banyak menuai kritik pada 2016 lalu saat pemilihan Presiden AS karena dinilai turut membagikan hoax yang menguntungkan Donald Trump.
Ketenaran Facebook dan Google sebagai layanan internet tak jarang dimanfaatkan beberapa oknum untuk menyebar hoax demi keuntungan politik maupun finansial. Menyadari hal ini, Facebook dan Google tak tinggal diam.
Pekan lalu, Google mengumumkan produk baru bertajuk "Fact Check" yang mulai tersedia untuk layanan Search dan News. Cara kerjanya memanfaatkan pihak ketiga yang kompeten dan terpercaya.
Dalam hal ini, Google sama sekali tak melakukan verifikasi berita sendirian. Google mematrikan label "Fact Check" pada berita-berita yang sudah dicek kebenarannya oleh pihak ketiga, yakni media massa kawakan dan organisasi pengecekan fakta.
Tak semua berita dicek kebenarannya. Berita-berita yang viral akan lebih diprioritaskan karena dampaknya lebih besar bagi masyarakat, sebagaimana dilaporkan BGR dan dihimpun KompasTekno, Senin (10/4/2017).
Masyarakat diharapkan bisa lebih kritis dalam mengonsumsi berita dengan adanya Fact Check. Berita-berita yang sensasional dan berbentuk hoax pun dengan sendirinya akan lengser.
Facebook lebih kurang sama

Ada tiga area yang menjadi fokus Facebook, yakni mempersulit para kreator hoax untuk menerima insentif ekonomi di Facebook, membuat tool untuk stop penyebaran hoax, dan mengajak pengguna untuk bersama-sama menjaring berita hoax.
Tool khusus yang dimaksud Facebook bakal muncul di sisi atas linimasa pengguna dalam beberapa hari di 14 negara pertama. Facebook bekerja sama dengan organisasi non-profit bernama "First Draft" untuk menyusun tool tersebut.
Bentuknya berupa tips bagi pengguna Facebook untuk mengetahui berita mana yang benar dan mana yang palsu. Beberapa langkahnya termasuk pengecekan URL situs, investigasi sumber, dan pengecekan laporan lain yang bertopik sama.
Menurut Facebook, jika pengguna sudah cerdas memilik berita benar dan hoax, para penyebar hoax akan kesulitan menjaring massa. Dengan begini, mereka juga bakal kesulitan memonetisasi berita palsu.
Untuk informasi selengkapnya terkait inisiasi Google dan Facebook menghentikan hoax, Anda bisa buka situs resmi masing-masing di sini dan sini.
Baca: Google Mulai Tandai Hoax di Hasil Pencarian
Terkini Lainnya
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Alamat URL Google Search di Semua Negara Akan Disamakan
- 40 Link Download Twibbon Jumat Agung 2025 buat Peringati Kematian Yesus Kristus
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Google Resmi Naikkan Standar, HP Android Storage 16 GB Gigit Jari
- Daftar HP yang Mendukung eSIM Indosat