Gombal Para Lelaki untuk Asisten Digital Perempuan
- Di era teknologi, manusia bisa meminta perhatian dan kasih sayang dari mana saja. Tak terpaku kepada sesama manusia atau binatang peliharaan, tapi juga bisa dari asisten digital dan robot.
Setidaknya begitu temuan Conversica, yakni penyedia asisten digital khusus untuk pemasaran. Conversica menjual para asisten digital yang dirancang dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) ke para pengiklan dan perusahaan untuk melayani konsumen.
Conversica menemukan fakta bahwa asisten digital perempuan yang mereka miliki mampu melayani manusia dengan sangat baik, sehingga banyak yang tertarik bahkan jatuh cinta.
Asisten digital memang dirancang untuk ramah pada siapa saja. Beda halnya dengan manusia biasa yang kerap punya karakter sombong, arogan, dan tak ramah.
Sikap ramah dan solutif dari asisten digital perempuan agaknya ditanggapi terlalu dalam oleh beberapa lelaki. Mereka pun mengajak makan, menanyakan hal personal, hingga mengutarakan cinta pada asisten digital perempuan.
Berikut beberapa contoh pernyataan dari konsumen lelaki yang mengindikasikan ketertarikan pada perempuan virtual, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun KompasTekno, Senin (13/2/2017).
1. Kamu terdengar manis, punya foto?
2. Nicole, kamu cantik, apakah punya pacar?
3. Suatu saat, temanilah saya makan siang.
4. Halo Tiffany, kamu mau pergi jalan-jalan sama saya nanti?
5. Emilly, saya rasa saya jatuh cinta kepadamu.
6. Saya cinta kamu Jen.
7. Apakah kamu sudah menikah Grace?
8. Apakah kamu cantik? Jika ya, ini nomor telepon saya XXXXXXXX
Di luar contoh-contoh di atas, Conversica mengatakan ada ratusan ribu konsumen lelaki yang memanggil asisten digital perempuan dengan sebutan "cinta", "sayang", "kekasih", dan panggilan-panggilan manis lainnya.
Balasan demikian bisa jadi hanya lelucon, tapi bisa pula bermakna dalam. Conversica tak mengidentifikasinya lebih lanjut.
Yang jelas, kisah cinta manusia dengan asisten digital sejatinya sudah pernah diceritakan dalam sebuah film berjudul Her yang dibuat sutradara kondang, Spike Jonze.
Jonze melihat kecenderungan percintaan lintas dimensi, antara nyata dan maya, bisa terjadi. Pasalnya, pengembangan AI dan robot sangat pesat dan manusia semakin membutuhkan mereka.
Lama-kelamaan, bukan tak mungkin manusia lebih memilih berinteraksi dengan hal-hal virtual ketimbang sesamanya. Ini baru perkiraan dan belum bisa diyakini sampai benar-benar terjadi.
Baca: Mantan Bos Google: AI Berontak? Matikan Saja Komputernya
Terkini Lainnya
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung