Nafas Terakhir BlackBerry dan BB Merah Putih
- Pada 28 September 2016, BlackBerry mengumumkan sebuah perubahan penting. Setelah sempat menjadi penguasa pasar smartphone, vendor asal Kanada tersebut memutuskan untuk berhenti berbisnis ponsel.
Itu artinya, BlackBerry menghentikan pengembangan dan produksi ponsel, baik yang menggunakan sistem operasi (OS) BB 10 dan juga Android. Perusahaan yang mulanya bernama Research In Motion (RIM) itu memutuskan untuk fokus mengembangkan software.
Baca: BlackBerry Berhenti Produksi Ponsel Sendiri
Keputusan perubahan arah perusahaan itu sendiri, boleh jadi, tidak terlalu menggemparkan. Berhentinya BlackBerry dari dunia smartphone sebenarnya sudah banyak diprediksi sebelumnya.
Pasalnya, ponsel-ponsel bikinannya sudah kalah bersaing dari ponsel berbasis Android dan iPhone.
BlackBerry sendiri sebenarnya sudah mengerahkan hampir seluruh tenaga untuk bertahan di bisnis smartphone. Perusahaan sudah mulai mengikuti mayoritas pasar dengan merilis perangkat berbasis Android.
Tercatat, BlackBerry sudah merilis dua produk berbasis Android. Perangkat pertama dinamakan Priv, dan kedua dinamakan DTEK50.
Baca: BlackBerry Rilis Android Teraman DTEK50, Harganya?
Namun, apa daya. Kedua perangkat tersebut ternyata tidak mampu memperpanjang nafas BlackBerry di industri smartphone. Buktinya, dalam laporan keuangan terakhir, BlackBerry mencatat kerugian sebesar 372 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,8 triliun dalam kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir pada 31 Agustus lalu.
Pendapatan perusahaan dikatakan hanya mencapai 334 juta dollar AS. Pangsa pasar smartphone BlackBerry juga menyusut hingga menjadi kurang dari satu persen. Divisi ponsel BlackBerry pada kuartal kedua tahun fiskal tercatat hanya mampu menjual 400.000 unit perangkat dengan kerugian 8 juta dollar AS.
Baca: BlackBerry Catat Kerugian Rp 4,8 Triliun
Ponsel BlackBerry bakal musnah?
Kini, setelah pengumuman BlackBerry berhenti memproduksi ponsel, masih adakah ponsel-ponsel BlackBerry baru? Ternyata masih.
BlackBerry sudah menyiapkan "nafas terakhir" alias sebuah strategi yang memastikan ponsel-ponsel baru dengan merek "BlackBerry" tetap dirilis di masa depan.
Ponsel merek BlackBerry nantinya akan dialihkan atau dilisensi oleh pihak ketiga. Pihak ketiga tersebut akan mendesain, memproduksi, mendistribusi, dan juga melakukan promosi perangkat. BlackBerry sendiri sudah tidak akan lagi campur tangan untuk masalah perangkat ini.
Terkini Lainnya
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri
- Tol Cipularang Km 92 Ditandai sebagai "Lokasi Rawan Kecelakaan" di Google Maps
- Bangun Tidur Jangan Langsung Membuka HP, Begini Dampaknya
- Rekor Lagi, Harga Bitcoin "To The Moon" Tembus Rp 1,4 Miliar Per Keping
- Oppo Rajai Pasar Ponsel Indonesia Kuartal III-2024, Ini Daftar 5 Besarnya
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Oppo Find X8 Series Meluncur Global 21 November di Bali
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Daftar 10 Smartphone Terlaris 2024, iPhone 15 Juaranya
- 15 Rumus Dasar Microsoft Excel yang Paling Sering Dipakai
- 5 Manfaat Cloud Computing yang Perlu Diketahui
- 60 Link Download Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2024 dan Cara Buatnya Sendiri
- Game NBA 2K25: MyTeam Android dan iOS Diumumkan, Meluncur Bulan Ini
- Monitor Samsung ViewFinity S9 Rilis di Indonesia, Ini Harganya
- Ketagihan Scrolling TikTok? Ini Dia Dampaknya pada Kesehatan