Kenapa Banyak Serangan "Cyber" dari Indonesia?
- Serangan cyber banyak terjadi di Indonesia, baik yang berkutat di dalam negeri maupun menyasar target di luar negeri. Indonesia bahkan sempat tercatat sebagai salah satu sumber serangan cyber terbesar di dunia, menurut data perusahaan penyedia layanan cloud Akamai, pada 2013 lalu.
Mengapa cyber attack marak di Tanah Air? Pihak Microsoft menjelaskan salah satu kemungkinan penyebabnya adalah penggunaan software bajakan yang masih marak, berikut ketidaktahuan konsumen mengenai bahaya cyber.
Sudimin Mina, Software Asset Management Microsoft, mencontohkan pengunduhan aplikasi mobile dari sumber meragukan di internet, yang sering disusupi malware.
"Program berbahaya ini kerap meminta izin (permission) untuk mengakses macam-macam data dari ponsel, seperti daftar kontak, lalu langsung diberikan tanpa pikir panjang,” kata Sudimin dalam konferensi pers sosialisasi bahaya penggunaan software bajakan di Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Begitu permission diberikan, malware akan bisa mencuri data pribadi dan mengirimkannya ke server penjahat cyber yang membuat program jahat tersebut.
Sementara, di Indonesia belum ada undang-undang yang khusus mengatur privasi dan keamanan data di ranah cyber sehingga menurut Sudimin hal semacam ini tidak bisa ditindaklanjuti, kalaupun pelakunya bisa ditangkap.
Baca: Serangan Cyber Dunia, Terbanyak dari Indonesia
Karena itu, dia mengimbau para pengguna perangkat digital, terutama mobile, agar lebih berhati-hati karena benteng pertahanan pertama adalah diri sendiri. “Di dunia online, akuntabilitas tertinggi itu ada di tangan individu.” ujarnya.
Gara-gara “keygen"
Senada dengan Sudimin, Sekretaris Jenderal Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan, Justisiari P. Kusumah mengatakan bahwa maraknya penggunaan software bajakan merupakan salah satu faktor yang menyumbang tingginya trafik serangan cyber yang tercatat berasal dari Indonesia.
Justisiari mengatakan para pengguan software bajakan kerap mengunduh software “keygen” untuk memperoleh serial number yang diperlukan untuk mengaktivasi software ilegalnya.
Seperti aplikasi mobile yang diperoleh dari sumber meragukan, keygen alias key generator ini seringkali ditumpangi malware, entah berupa virus, trojan, atau program berbahaya jenis lain.
Begitu komputer terinfeksi malware dari keygen, sang penjahat cyber pembuat malware pun bisa mencuri informasi ataupun menjadikan komputer pengguna software bajakan sebagai “zombie” untuk melancarkan serangan cyber.
“Keygen diperoleh dari luar negeri seperti Eropa Timur atau China. Tapi, karena dipakainya di Indonesia, maka yang terdeteksi adalah IP dari Indonesia,” kata Justisiari. “Kalau angka software bajakan turun, angka serangan cyber pun akan turun juga,” pungkasnya.
Setelah sempat mencapai puncak sebagai sumber serangan cyber terbesar pada 2013, “peringkat” Indonesia kini telah menurun.
Serangan Cyber Indonesia Turun, Juara 4 Sedunia
Namun, menurut data terkini dari Akamai State of the Internet untuk kuartal II 2016, Indonesia masih tercatat dalam 20 besar daftar negara sumber serangan cyber, bersama dengan China, Rusia, dan AS.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia