CEO Nvidia Komentari DeepSeek: Banyak yang Salah Paham

- CEO Nvidia, Jensen Huang, akhirnya turut angkat bicara soal perusahaan artificial intelligence (AI), DeepSeek. Sebelumnya, CEO OpenAI Sam Altman dan bos AI Google telah melontarkan pendapatnya soal AI buatan China tersebut.
Baca juga: Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
DeepSeek sempat membuat geger karena dinilai dapat mengancam pemain AI lama, dengan model AI dengan modal yang lebih ekonomis dan chip lawas. Salah satu model AI keluaran DeepSeek yaitu model AI penalaran open-source bernama R1.
Orang nomor satu perusahaan semikonduktor Nvidia tersebut menilai DeepSeek R1 sebagai produk yang menarik karena bisa membuat adopsi AI jadi lebih cepat. Karena itu, hadirnya model AI tersebut pada dasarnya berdampak positif untuk pasar.
"Dirilisnya R1 pada dasarnya baik untuk pasar AI dan akan mempercepat adopsi AI," kata Huang dalam wawancara dengan CEO DataDirect Networks, Alex Bouzari.
Kehadiran DeepSeek R1 sempat memicu kekhawatiran investor akan berdampak pada penurunan permintaan chip termasuk buatan Nvidia yang menuai untung di tengah tren AI.
Jensen mengatakan, DeepSeek juga membuka peluang atas pembuatan model AI yang jauh lebih efisien dibanding perkiraan sebelumnya.
Baca juga: Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
Terlepas dari dampak positif tersebut, Huang juga meluruskan anggapan yang kurang tepat soal efek kehadiran DeepSeek.
"Orang-orang mengira bahwa dengan hadirnya (DeepSeek) R1, kita tidak perlu melakukan komputasi apa pun lagi. Padahal justru sebaliknya," jelas Huang.
Ia mengatakan bahwa komputasi masih diperlukan dalam pengembangan AI. Sebab, dukungan tersebut tidak hanya berperan penting saat pra-pelatihan saja, tetapi juga paska-pelatihan.
Menurut Huang, proses komputasi tersebut, perlu didukung dengan sumber daya seperti chip AI.
"Penalaran adalah bagian yang membutuhkan cukup banyak komputasi," lanjut dia, dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Kamis (27/2/2025).
Baca juga: 17 Fakta DeepSeek, AI China Cerdas nan Murah yang Bikin ChatGPT Ketar-ketir
Tanggapan CEO Nvidia ini muncul sekitar satu bulan usai model AI DeepSeek R1 rilis pada Januari lalu. Model AI ini bikin geger karena diklaim dikembangkan hanya dalam waktu dua bulan dengan biaya rendah.
Tim DeepSeek mengeklaim bahwa mereka hanya menginvestasikan sekitar 6 juta dollar AS untuk pelatihan. Bandingkan dengan biaya untuk melatih ChatGPT yang mencapai 63 juta dollar AS. Ini artinya biaya pengembangan DeepSeek sepuluh kali lebih murah dari ChatGPT.
Startup ini juga mengembangkan DeepSeek hingga seperti sekarang, hanya dengan mengandalkan ribuan chip Nvidia H800 lama.
Baca juga: Bukti ChatGPT Mulai Ditinggalkan, Digantikan DeepSeek
Saham Nvidia terjun bebas
Terkini Lainnya
- Pendiri Studio Ghibli Pernah Kritik Keras soal AI
- 5 Game Seru untuk "Mabar" dengan Keluarga dan Saudara saat Lebaran
- 50 Link Download Poster Idul Fitri 2025 Keren untuk Merayakan Lebaran
- 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos
- ZTE Nubia Neo 3 5G dan Neo 3 GT 5G Resmi Masuk Asia Tenggara, Ini Harganya
- SurpriseDeal Telkomsel Hadir Lagi, Kuota Internet 80 GB Cuma RP 100.000
- Fitur Baru Google Maps dan Search Bantu Rencanakan Liburan
- Apple Watch Berikutnya Bakal Punya Kamera AI?
- Link dan Cara Cek Curah Hujan Selama Mudik Lebaran 2025
- Keyboard Unik di Dunia Punya 1.020 Tombol, Tidak Pakai Simbol Huruf
- HP Gaming Realme 14 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 4
- Beli Paket Telkomsel Roaming Malaysia Bonus Diskon Tiket Legoland
- Cara Membuat Poster Idul Fitri 2025 via ChatGPT dengan Mudah dan Praktis
- 100 Link Twibbon Idul Fitri 2025 untuk Sambut Lebaran via Media Sosial
- Cara Cari SPBU Terdekat saat Mudik Lebaran 2025 via Google Maps
- Laptop Lenovo ThinkPad X1 Carbon Terbaru Bisa Dijinjing 2 Jari
- Link dan Cara Daftar Mudik Gratis Pemkot Batu 2025 via Bus, Dibuka Hari Ini
- HP Oppo A5 Pro Dirilis untuk Pasar Global, Ini Harganya
- Warner Bros Tutup 3 Studio Game, Game "Wonder Woman" Batal
- Spesifikasi dan Harga Poco X7 Pro 5G di Indonesia, Mulai Rp 5 Jutaan