ByteDance Yakin TikTok Tidak Harus Dijual ke Amerika
- Perusahaan induk TikTok, Byedance masih dalam proses negosiasi untuk mempertahankan layanannya dapat beroperasi normal di Amerika Serikat (AS). Namun, jajaran direksi Bytedance menunjukkan sikap ketidak-inginannya menjual bisnis TikTok ke AS.
Bill Ford, anggota direksi ByteDance yang sekaligus menjabat sebagai eksekutif dan CEO General Atlantic (firma hukum di AS), mengatakan dirinya optimistis bahwa ByteDance bisa mencapai kompromi dan solusi akhir untuk tetap mengendalikan TikTok, tanpa perlu melakukan divestasi ke pemerintah AS.
“Kami optimistis akan menemukan resolusi baru untuk menghindari penjualan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara yang dikutip KompasTekno dari Detroit News, Jumat (24/1/2025).
Sikap optimis yang ditunjukkan Ford di atas, pasalnya dilatarbelakangi oleh pertemuan yang dilakukan antara Trump dan President China Xi Jinping. Ford meyakini pertemuan kedua belah pihak bisa menemukan solusi yang dianggap lebih “solutif” ketimbang divestasi perusahaan.
Baca juga: AS Sempat Blokir TikTok, Ini Daftar Negara Lain yang Melarang dan Alasannya
“Ada beberapa alternatif yang bisa kami bicarakan kepada Presiden Donald Trump dan timnya terkait kemungkinan penjualan TikTok agar tetap dapat beroperasi, yang mungkin bisa berdiskusi soal perubahan kontrol terhadap beberapa hal, tetapi tidak harus menjual,” tambahnya.
Sebagaimana dihimpun dari GSM Arena, perubahan kontrol yang dimaksud adalah melibatkan ByteDance secara aktif untuk memastikan layanan aplikasinya bisa terus beroperasi tanpa harus melakukan penjualan.
Sedikit informasi, president Donald Trump sudah resmi menandatangani aturan untuk menunda penutupan operasi TikTok di AS. Instruksi Presiden (excecutive order) tersebut akan memberi ByteDance setidaknya tenggat waktu hingga 5 April 2025 atau setidaknya 75 hari.
Penundaan ini secara tidak langsung memberi kesempatan pada TikTok untuk segera melakukan peralihan bisnis, atau menjual perusahaannya ke pemerintah setempat. Jika tidak patuh, layanan TikTok akan sepenuhnya diblokir di AS.
Baca juga: China Melunak, Siap Diskusi dengan Trump soal TikTok di AS
Sampai saat ini, aplikasi TikTok juga belum muncul di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store. Hal ini terjadi usai layanan TikTok sempat padam selama 12 jam dan kembali pulih secara bertahap.
Namun, keengganan yang ditunjukkan oleh direksi Bytedance agaknya sulit untuk dicapai. Sebab, perusahaan teknologi asal China itu harus mengikuti aturan undang-undang yang sudah berlaku di tahun ini, serta yang sudah ditandatanganin oleh presiden sebelumnya Joe Biden.
Kebijakan yang ditandatangani oleh Joe Biden mengamanatkan penjualan Bytedance ke perusahaan yang berbasis di AS. Meski ada penambahan waktu, TikTok harus mempertimbangkan segala kemungkinan jika ingin tetap beroperasi di AS.
Aturan penyelamat
Seperti yang disebut sebelumnya, Trump resmi menandatangani Instruksi Presiden untuk menunda penutupan operasi TikTok di AS pada 22 Januari 2025.
Secara garis besar, Trump memerintahkan Departemen Kehakiman AS untuk menunda atau menangguhkan penerapan aturan yang mewajibkan TikTok memisahkan diri dari perusahaan induknya, ByteDance, selama 75 hari ke depan.
Baca juga: Kronologi TikTok Diblokir di AS hingga Dibuka Kembali dan Alasannya
Instruksi Presiden ini memperpanjang tenggat waktu yang diatur dalam Undang-undang (UU) "Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" pada 19 Januari 2025 lalu. TikTok wajib dijual ke entitas AS jika masih ingin beroperasi di AS.
Terkini Lainnya
- Samsung Galaxy S25 Series Punya Fitur "Best Face", Bikin Foto Anti-Gagal
- Apa Itu DeepSeek, Penantang ChatGPT dari China?
- Apakah Menutup Aplikasi di Background Bisa Bikin HP Kencang? Begini Penjelasannya
- iOS 18.3 Meluncur, Apple Intelligence Otomatis Aktif
- Cara Mengeluarkan Akun Google dari Perangkat Lain, Mudah dan Aman
- AI DeepSeek Datang, Saham Nvidia Terjun Bebas
- Salip ChatGPT, DeepSeek Kena Serangan Siber hingga Batasi Registrasi
- Jomplang, Biaya Bangun AI China DeepSeek ketimbang ChatGPT
- Daftar Harga Samsung Galaxy S25, Berikut Pilihan Warna dan Spesifikasinya
- Xiaomi Ungkap Strategi Tahun Ini, Siap "Tancap Gas"
- Ironis, Sanksi AS ke China Justru Lahirkan AI DeepSeek "Pembunuh" ChatGPT
- AI DeepSeek Mendadak Jadi Aplikasi Terpopuler di App Store dan Play Store
- Seperti Ini Penampakan Nyata iPhone "Murah" Terbaru
- Cara Menghilangkan Status Online di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
- Korea Utara Dituding Jadi Dalang Pencurian Kripto Rp 10 Triliun
- Oppo Reno 13 Series Sudah Bisa Dibeli Langsung, Ini Harganya
- Lebih Dekat dengan Headset XR Pertama Samsung, Wujud Asli "Project Moohan"
- Gemini Jadi Asisten AI Bawaan Samsung Galaxy S25 Series, Dampingi Bixby
- Google Akuisisi Sebagian Bisnis XR Milik HTC
- Link Daftar Pemenang Poin Gembira Telkomsel 2024