Baterai Pengganti Lithium-Ion Ini Bisa Bisa Tahan Ribuan Tahun
- Para peneliti dari University of Bristol dan Otoritas Energi Atom Inggris (UKAEA) berhasil menciptakan baterai dari bahan berlian buatan, dan isotop karbon-14.
Baterai dari bahan tersebut diklaim sebagai yang pertama di dunia, dengan masa pakai yang sangat panjang, hingga ribuan tahun. Ini menjadi solusi dari baterai lithium-ion yang hanya tahan beberapa jam saja.
Menurut pernyataan University of Bristol, baterai berbahan berlian buatan ini dapat memberi daya pada perangkat selama ribuan tahun, dengan memanfaatkan peluruhan isotop radioaktif karbon-14, yang dibungkus dalam berlian buatan di laboratorium.
Desain inovatif ini dapat memasok daya jangka panjang yang lebih ramah lingkungan untuk perangkat apa saja.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Cara Pulihkan Baterai yang Sudah Drop
“Baterai ini merupakan teknologi baru yang menggunakan berlian buatan untuk membungkus sejumlah kecil karbon-14 dengan aman,” ujar Sarah Clark, Direktur Siklus Bahan Bakar Tritium di UKAEA, dalam pernyataannya, dikutip KompasTekno, Senin (16/12/2024).
Isotop radioaktif seperti karbon-14 adalah atom yang tidak stabil yang memancarkan energi saat mereka meluruh, menjadi elemen yang lebih stabil.
Karbon-14 memancarkan elektron saat meluruh, yang ditangkap oleh baterai berlian untuk menghasilkan daya konstan tingkat rendah, mirip dengan bagaimana panel surya mengubah cahaya menjadi listrik.
“Dan elektron-elektron ini, ketika melewati berlian, yang merupakan bahan semikonduktor, akan membantu menciptakan listrik dan daya,” kata Eseosa Ekanem, insinyur UKAEA yang terlibat dalam proyek ini.
Karbon-14 memiliki waktu paruh 5.730 tahun, yang berarti bahwa setelah jangka waktu tersebut, hanya setengah dari jumlah karbon-14 yang asli yang akan meluruh, dan setengahnya lagi masih tersedia untuk menghasilkan energi. Ini memberikan gambaran berapa lama baterai berlian karbon-14 dapat bertahan.
Baca juga: Kenapa HP Tiba-tiba Mati Sendiri padahal Baterai Masih Ada? Ini 5 Penyebabnya
Dikutip KompasTekno dari Popular Mechanics, desain baterai ini bisa juga kompatibel dengan ilmu biologi, sehingga bisa digunakan dalam perangkat medis seperti implan mata, alat bantu dengar, atau alat pacu jantung.
Meskipun paparan eksternal terhadap karbon-14 tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, kontaminasi internal dapat berbahaya. Namun, selubung berlian memastikan peluruhan radioaktif akan tetap aman.
Karena sifat berlian yang kuat, baterai ini bahkan dapat digunakan di lingkungan yang lebih ekstrem, seperti misi luar angkasa jarak jauh di masa depan di mana tidak mudah untuk mengganti baterai tradisional.
Namun, bukan hanya bidang medis dan ruang angkasa yang akan mendapatkan keuntungan dari manfaatnya. Satelit kecil, chip komputer, remote control, dan jam tangan juga bisa memanfaatkan teknologi ini.
Baterai berlian juga dapat menggantikan baterai lithium ion, yang produksinya menghasilkan gas rumah kaca yang intensif, dan pembuangan yang tidak tepat akan melepaskan bahan kimia beracun ke lingkungan.
Terkini Lainnya
- Apple Bawa Koneksi Internet Satelit Starlink ke iPhone
- Sudah Dibuka, Ini Cara Pesan Tiket Kereta Api Lebaran 2025 via KAI Access
- 3 Smartphone Samsung Ini Jadi HP Android Terlaris 2024
- Joki IMEI Ditangkap di Batam, 42 iPhone Disita
- Windows Paint, Dulu Miskin Fitur Kini "Kaya" Disuntik Otak ChatGPT
- HP Gaming Asus ROG Phone 9 FE Resmi, Model "FE" Pertama, Harga Lebih Murah
- Daftar 10 HP Terlaris Dunia 2024 versi Canalys, Apple-Samsung Dominan
- Fitur Berbayar ChatGPT Ini Bisa Dipakai Gratis berkat Microsoft
- Balas "Tarif Trump", China Selidiki Google, Nvidia, Intel soal Monopoli
- Grab dan Gojek Dikabarkan Kembali Bahas Merger, Target Rampung 2025?
- Indonesia Penyumbang Terbesar Kedua Transaksi di TikTok Shop 2024
- Berapa Harga Gift Paus di TikTok? Ini Rincian Harganya
- 6 Jenis Topologi Jaringan Komputer, Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
- Game Eksklusif Xbox Ini Akhirnya Hadir di PlayStation 5
- Bos Samsung: 75 Persen Pengguna Flagship Samsung di Asia Tenggara Pakai Galaxy AI
- Cara Mendapatkan Meta AI di WhatsApp biar Bisa Chatting dengan Chatbot
- Remaja "Pembongkar" OpenAI Ditemukan Meninggal, Apa yang Ia Bocorkan?
- Bos ChatGPT, Meta, dan Amazon Sumbang Jutaan Dollar untuk Pelantikan Donald Trump
- Telegram Blokir 15 Juta Grup dan Channel Berbahaya dengan AI
- Fnatic Onic Filipina Juara M6 Mobile Legends, Indonesia Runner Up