X/Twitter "Sensor" Unggahan dengan Link Artikel, Elon Musk Mengakui

- Pemilik jejaring sosial X/Twitter, Elon Musk secara tidak langsung mengakui bahwa pihaknya membuat orang lebih sulit membaca berita di X yang dibagikan lewat tautan (link). Ini berkaitan dengan fitur link yang tak lagi diprioritaskan di X.
Selama ini, penerbit/organisasi berita atau pengguna mengandalkan twit untuk membagikan link artikel berita ke X/Twitter. Link tersebut biasanya disertakan dengan deskripsi singkat dalam satu twit saja.
Cara membagikan link berita dengan metod tersebut ternyata keliru. Pasalnya, menurut Elon Musk, algoritma X kini tidak memprioritaskan tautan. Hal ini diketahui lewat twit balasan Musk kepada penulis Paul Graham, baru-baru ini.
Baca juga: China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
Dalam salah satu twit, Graham mengatakan bahwa "penurunan prioritas (mendepresiasi) tweet yang memuat tautan merupakan kelemahan terbesar Twitter".
Kemudian, Elon Musk membalas twit tersebut dengan mengatakan bahwa "cukup tulis deskripsi di posting utama dan masukkan tautan di balasan. Ini akan menghentikan lazy linking".
The deprioritization of tweets with links in them is Twitter's biggest flaw. It bothers me more than all the new right-wing trolls. Trolls I'm used to, but what draws me to Twitter is to find out what's going on, and you can't do that without links.
— Paul Graham (@paulg) November 24, 2024
Elon Musk tidak menjelaskan secara rinci arti dari istilah lazy linking yang disebutkannya itu.
Namun, jika ditelaah, istilah "lazy linking" yang disebut Elon Musk mungkin mengacu pada praktik di mana seseorang hanya membagikan tautan tanpa memberikan konteks atau penjelasan berarti di pos utamanya.
Musk menyarankan bahwa menambahkan deskripsi tentang konten di dalam posting utama akan membuat tweet lebih informatif dan menarik.
Dengan kata lain, Musk tampaknya ingin mendorong pembuat konten untuk lebih proaktif menjelaskan isi tautan agar pembaca dapat memahami relevansinya sebelum mengklik.
Dengan kebijakan ini, postingan dengan tautan mungkin tidak mendapatkan jangkauan atau reach yang sama seperti sebelumnya. Di Twitter versi lama, tweet dengan tautan ke artikel berita sering kali menjadi viral atau mendapatkan banyak interaksi.
Sekarang, dengan algoritma "For You" baru, X lebih memprioritaskan gambar dan video. Postingan dengan tautan disebut hampir tidak diperhatikan.
Baca juga: Aplikasi Pesaing X Twitter Kebanjiran Pengguna Baru Usai Donald Trump Menang Pemilu AS
Elon Musk: pengguna jadi "new media"
Dalam kesempatan lain, Musk mengatakan bahwa model berita di platform X kini berubah haluan, dari legacy media (media tradisional seperti televisi, radio, media cetak) ke pengguna itu sendiri.
Dalam beberapa kesempatan, Musk sering menyebut istilah "now, you are the media" (sekarang, Anda/pengguna adalah media) dalam twit-nya.
Dengan ini, X tampaknya tak lagi bergantung pada organisasi berita untuk menyebarkan berita di platformnya. Namun, berpindah haluan menggunakan algoritma berbasis AI dan twit dari jutaan penggunanya. Hal ini dijelaskan Musk dalam sebuah video.
"Saya pikir ini benar-benar akan menjadi model berita baru, di mana AI mengumpulkan informasi dari orang-orang yang berada di tempat kejadian, yang merupakan pakar di bidangnya, pada acara apa pun yang sedang dibicarakan," kata Musk.
This platform is the number 1 source of news in the world! #
— Elon Musk (@elonmusk) June 20, 2024
Elon Musk menjelaskan, jika melihat sistem X, pengguna akan mendapatkan puluhan juta kiriman per hari. Menurut Musk, jutaan twit ini sama saja seperti semua konten berita di Bumi, bahkan jauh lebih banyak daripada yang akan ditemukan di surat kabar tiap harinya.
"Jika Anda menggabungkannya secara real time, Anda mendapatkan agregasi berita real time dari puluhan juta orang. Dengan ini, pengguna juga bisa melihat sanggahan (jika ada berita keliru) secara real time pula," kata Musk.
Hal tersebut, kata Musk, yang membedakan pengguna X sebagai media dan media tradisional. Kelebihan ini yang membuat Musk menyebut X sebagai sumber berita nomor wahid di dunia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (27/11/2024).
"Platform ini (X) adalah sumber berita nomor 1 di dunia!" tulis Elon Musk.
Terkini Lainnya
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Jadwal dan Format Kompetisi MLBB M6 World Championship, Pertama dengan Swiss System
- Instagram Rilis Fitur Berbagi Lokasi Mirip WhatsApp
- Indonesia Lolos Grand Final PUBG Mobile PMGC 2024, Satu Wakil Tersisa
- Gagal Lagi, Upaya Apple Jualan iPhone 16 di Indonesia
- Tolak Rp 1,5 Triliun Apple, Pemerintah Bandingkan Investasi di Vietnam dan Indonesia