Apa Itu Doxxing? Begini Cara Kerja dan Bahayanya dalam Cyberbullying

- Cyber bullying adalah fenomena di mana seseorang atau sekelompok orang menggunakan media digital, terutama media sosial, untuk melecehkan, merendahkan, atau menyerang individu lain secara verbal maupun nonverbal.
Praktik ini semakin marak terjadi seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan media sosial, di mana pelaku dapat dengan mudah menyembunyikan identitasnya atau menggunakan akun anonim untuk menghindari konsekuensi.
Bentuk cyberbullying bervariasi, mulai dari komentar kasar, penyebaran rumor, hingga ancaman atau penghinaan yang bertujuan untuk mempermalukan korban di depan publik.
Salah satunya Doxxing yaitu tindakan mengungkapkan informasi pribadi seseorang secara online tanpa izin, yang bertujuan untuk mempermalukan, mengintimidasi, atau membahayakan korban.
Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara kerja dan bahayanya doxxing di media sosial, selengkapnya berikut ini uraiannya.
Baca juga: Apa itu Cyberbullying, Dampak dan Cara Mengatasi
Pengertian Doxxing
Dilansir dari Kaspersky, doxxing adalah tindakan menyebarluaskan informasi pribadi seseorang atau organisasi tanpa izin mereka, biasanya melalui internet.
Praktik ini melibatkan pengumpulan dan penyebaran data sensitif, seperti nama, alamat rumah, tempat kerja, nomor telepon, rincian keuangan, dan informasi pribadi lain yang sebelumnya bersifat rahasia atau sulit didapatkan.
Istilah doxxing berasal dari budaya hacker pada tahun 1990-an, di mana pada waktu itu berarti mengungkap identitas lawan sebagai bagian dari perseteruan antar hacker.
Seiring waktu, konsep ini berkembang menjadi konteks yang lebih luas, termasuk pelecehan online, cyberbullying, dan penyebaran informasi pribadi dengan berbagai niat jahat, seperti menghukum, menakut-nakuti, atau mempermalukan orang lain.
Doxxing bisa terjadi melalui berbagai metode, termasuk mengumpulkan informasi dari database publik dan platform media sosial, atau memperolehnya secara ilegal melalui peretasan dan teknik rekayasa sosial (social engineering).
Meskipun dalam beberapa kasus, doxxing dianggap dapat dibenarkan, misalnya untuk mengungkap perilaku berbahaya, namun tindakan ini sering kali dipandang negatif karena sifatnya yang mengganggu privasi dan berpotensi menimbulkan konsekuensi serius, seperti tekanan emosional, bahaya fisik, atau ancaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana doxxing bekerja
Doxxing biasanya melibatkan beberapa metode untuk mengumpulkan informasi pribadi, antara lain:
Mengumpulkan informasi di media sosial
Para pelaku doxxing seringkali mencari informasi yang tersedia secara publik di platform media sosial, seperti nama, alamat, dan minat pribadi. Pengguna sering membagikan detail yang, jika dikumpulkan, dapat membentuk profil lengkap.
Serangan phishing
Ini melibatkan upaya menipu orang untuk mengungkapkan informasi pribadi melalui email atau pesan yang tampak sah. Setelah pelaku mendapatkan akses ke akun, mereka dapat mengekstraksi data sensitif.
Mengakses catatan publik dan basis data
Informasi dari basis data pemerintah, seperti catatan properti dan pendaftaran pemilih, dapat diakses dan digunakan untuk menyerang target.
Terkini Lainnya
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Menutup Aplikasi Latar Belakang Bisa Hemat Baterai HP, Benarkah Demikian?
- Cara Backup Semua E-mail di Gmail biar Tidak Hilang karena Penyimpanan Penuh
- Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus di HP Samsung, Mudah Tanpa Aplikasi
- Aplikasi ChatGPT Versi Windows Dirilis untuk Pengguna Berbayar
- Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 50 Pro Plus di Indonesia, mulai Rp 2 Jutaan
- Samsung Buka Pendaftaran Peminat Cincin Pintar Galaxy Ring di Indonesia