5 Tips Menggunakan Headset yang Aman agar Tidak Merusak Pendengaran, Penting

- Pengguna yang gemar memakai headset atau TWS kiranya penting untuk mengetahui cara menggunakan headset yang aman. Tujuannya agar mencegah potensi kerusakan telinga atau gangguan pendengaran yang bisa ditimbulkan dari headset.
Headset, TWS (True Wireless), earphone, dan perangkat audio personal lainnya sangat nyaman dipakai untuk mengakses berbagai hiburan, seperti bermain game, mendengar musik, menonton film, dan lainnya.
Baca juga: Fitur Tersembunyi di iOS Ini Cocok buat Pengguna iPhone yang Ingin Jaga Kesehatan Mata
Pasalnya, headset atau TWS dapat menyuguhkan suara berkualitas tinggi yang dapat memanjakan telinga pengguna, sehingga pengalaman bermain game atau mendengar musik jadi lebih menarik.
Dengan fitur audio yang disuguhkan, tak sedikit pengguna yang gemar memakai headset atau TWS. Akan tetapi, di balik kebolehannya dalam menyuguhkan audio yang menarik, headset memiliki risiko bagi kesehatan, terutama pendengaran.
Bahaya headset bagi telinga atau pendengaran
Lantas, apakah menggunakan headset bisa merusak telinga? Mendengarkan suara kencang yang dihasilkan headset dalam waktu lama bisa merusak telinga atau menyebabkan gangguan pada pendengaran pengguna.
Dikutip dari Medical News Today, suara yang dari headset dalam level dan kondisi tertentu bisa menyebabkan kerusakan pada saraf pendengaran dan sel-sel rambut koklea, atau telinga bagian dalam.
Adapun beberapa gejala gejala gangguan pendengaran akibat penggunaan headset atau TWS dengan volume tinggi adalah sebagai berikut:
- Terdapat suara berdesis, berdenging, atau berberdengung di telinga.
- Kesulitan mendegar suara di lingkungan yang ramai atau bising.
- Kesulitan memahami suara yang diucapkan orang lain.
- Harus mendengarkan audio dengan volume tinggi.
Masalah kehilangan pendengaran akibat paparan suara yang terlalu keras ini perlu dihindari karena bersifat kumulatif seumur hidup, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pusat Studi Medis Universitas Utah, Amerika Serikat.
Artinya, jika telah mengalami perubahan pendengaran sementara, di masa mendatang pengguna dapat mengalami gangguan pendengaran yang terjadi di tingkat dan waktu paparan yang lebih rendah.
Untuk menghindari gangguan pendengaran yang berbahaya itu, pengguna yang senang memakai headset atau TWS perlu mengetahui cara menggunakan headset yang aman. Apa saran agar headset tidak merusak telinga?
Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai cara menggunakan headset agar tidak merusak telinga yang penting diperhatikan.
Cara menggunakan headset agar tidak merusak telinga
Ada beberapa cara menggunakan headset agar tidak merusak telinga yang bisa dilakukan pengguna. Misalnya, pengguna bisa mengatur volume headset sesuai batas aman yang dianjurkan oleh ahli medis.
Selain volume, untuk menjaga kesehatan pendengaran, pengguna juga dapat membatasi durasi pemakaian headset. Adapun penjelasan yang lebih detail mengenai beberapa cara menggunakan headset agar tidak merusak telinga adalah sebagai berikut.
1. Atur volume headset sesuai batas aman
Cara menggunakan headset yang aman yang pertama adalah pengguna bisa mengatur volume headset sesuai batas aman. Lantas, berapa volume headset yang aman? Volume yang dianjurkan berada di rentang 60 persen atau di bawahnya dari volume maksimal.
Kate Johnson, seorang profesional medis di bidang pendengaran atau audiologi di Universitas Utah mengatakan, semakin keras suara yang didengarkan telinga dari perangkat audio bakal semakin cepat pula menyebabkan gangguan pendengaran.

Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- Bocoran Harga Vivo V40 Lite 4G dan 5G di Indonesia, Meluncur Hari Ini
- Ponsel iQoo Z9 Turbo Plus Resmi dengan Chipset MediaTek 9300+ dan Baterai Jumbo
- TikTok Music Layu Sebelum Berkembang, Tutup Selamanya November
- LG Sebar Playlist demi "Bongkar" Algoritma Media Sosial Anak Muda
- LG Incar Pendapatan Rp 1.200 Triliun pada 2030