Pengembang Game Ubisoft PHK Karyawan Lagi demi Profit dan Investor
- Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri game masih bergulir. Yang terbaru, perusahaan pengembang dan penerbit game kenamaan Ubisoft juga memangkas sekitar 45 pekerja.
Juru bicara pengembang game waralaba Assassin's Creed itu mengamini keputusan PHK perusahaan walaupun dirasa sebagai "keputusan yang sulit, tetapi perlu". Dengan begitu, Ubisoft dinilai bisa fokus pada tujuan dan pengembangan bisnis lebih lanjut.
Karyawan yang terdampak PHK yaitu mereka yang bekerja di kantor Ubisoft di San Francisco, California, AS. Tim ini dikenal membuat sejumlah seri video game termasuk Rocksmith dan South Park: The Fractured But Whole.
Baca juga: PHK di Industri Game Berlanjut, Ubisoft Layoff 45 Karyawan
Saat ini tim tersebut sedang berupaya mengembangkan Rocksmith serta XDefiant lebih lanjut.
Karyawan lainnya yang terdampak yaitu tim di kota Cary, Carolina Utara. Kantor ini merupakan markas pengembang Red Storm yang juga di bawah naungan Ubisoft. Game waralaba yang populer dari Red Storm antara lain Ghost Recon dan Rainbow Six.
Mereka yang di-PHK akan mendapatkan pesangon serta dukungan untuk karier lebih lanjut.
Ubisoft maupun perwakilannya tidak merinci alasan di balik PHK kali ini. Namun tampaknya langkah ini ditempuh sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk memangkas biaya demi meningkatkan profit serta memelihara kepercayaan investor, dilansir KompasTekno dari Gamespot, Senin (19/8/2024).
Bagi Ubisoft, ini merupakan PHK kedua kalinya pada tahun 2024. Sebab, pada April lalu, pengembang game asal Perancis ini juga memecat 45 pekerja dari divisi lain. Namun saat itu perusahaan tidak merinci karyawan mana saja yang terdampak.
Ubisoft PHK 1.000 karyawan
Gelombang PHK pertama Ubisoft terjadi pada tahun 2022 dan berlanjut di gelombang kedua tahun 2023.
Baca juga: PHK Industri Game Berlanjut, Sega Kurangi Puluhan Karyawan
Pada gelombang pertama, Ubisoft mem-PHK sekitar 1.000 karyawannya. Kemudian pada gelombang kedua ada sebanyak 124 orang yang kena PHK.
Pada November 2023 lalu, 124 karyawan yang di-PHK berasal dari studio efek visual (VFX) asal Kanada, Hybride dan divisi teknologi (IT) di tim global Ubisoft. Dari 124 karyawan tersebut, 98 di antaranya berasal dari Kanada, dan sisanya berasal dari tim global Ubisoft.
Sementara pada September 2022, 1.000 karyawan yang di-layoff adalah karyawan secara global, sehingga total karyawan mereka saat itu berkurang dari 20.729 ke 19.410 orang.
Menurut Ubisoft, kebijakan ini dilakukan untuk menghemat uang perusahaan senilai 215 juta dollar AS (sekitar Rp 3,3 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Kotaku, Senin (19/8/2024).
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Hasil Free Fire FFWS SEA Fall 2024 Pekan Pertama, Indonesia Dikepung Tim Thailand
- Microsoft Naikkan Batas Partisi Harddisk FAT32 di Windows 11, Kini Jadi 2TB
- X Twitter Akan Setop Operasional di Brasil, Ini Penyebabnya
- Samsung Galaxy S24 Ultra Jadi Smartphone Resmi Kompetisi "Free Fire" Se-Asia Tenggara
- Pengguna Twitch Kini Bisa Unggah Video di Stories, Mirip Instagram