AWS Rilis App Studio, AI yang Bisa Bikin Aplikasi dari Bahasa Percakapan
- AWS (Amazon Web Services) merilis App Studio, AI pembuat aplikasi dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang bisa diperintah menggunakan bahasa alami (natural language).
"AWS App Studio membawa set builder aplikasi yang sama sekali baru, membantu pengembang membuat aplikasi tingkat perusahaan dalam hitungan menit," kata Dilip Kumar, Vice President Applications AWS, dikutip KompasTekno dari VentureBeat, Sabtu (13/7/2024).
"Dengan App Studio, para profesional teknis yang tidak memiliki keahlian mendalam soal pengembangan software, seperti manajer proyek TI, data engineer, dan arsitek, dapat dengan cepat mengembangkan aplikasi bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi mereka," terang AWS.
Baca juga: Komitmen AWS pada Generative AI di Indonesia
Alih-alih menulis baris kode seperti programmer aplikasi pada umumnya, pengguna App Studio cukup mengetik deskripsi aplikasi yang ingin dibuat dengan bahasa sehari-hari. App Studio kemudian akan membuat aplikasi dengan bermacam user interface (UI), model data, dan business logic sesuai kebutuhan.
Dalam hitungan menit, model pengkodean AWS akan memproses input ini dan membangun aplikasi kelas profesional yang diinginkan, lengkap dengan antarmuka pengguna dan alur kerja yang diperlukan untuk pengujian dan penerapan.
Sebagai contoh, ketika pengguna memilih sumber data tertentu menggunakan menu drop-down dan menulis "buat aplikasi untuk melacak inventaris di seluruh toko," App Studio akan membuat garis besar untuk memverifikasi maksud pengguna, dan membangun aplikasi dengan UI multi-halaman, model data, dan logika bisnis.
Selain itu, ada juga asisten percakapan AI yang memberikan panduan terperinci untuk memodifikasi berbagai elemen aplikasi yang dihasilkan, menggunakan antarmuka point-and-click.
Dengan cara ini, pengguna dapat mengubah aplikasi yang dihasilkan, tergantung pada kebutuhan masing-masing.
Setelah aplikasi selesai dibuat, pengembang dapat menekan opsi "generate data" untuk melihat bagaimana aplikasi akan menangani informasi secara real time, dan mulai menerapkannya ke pengguna.
Baca juga: AWS Resmikan Data Center di Indonesia, Investasi hingga Rp 71 Triliun
AWS mengeklaim aplikasi yang dibuat dengan App Studio tidak hanya aman dan scalable, tetapi juga cukup transparan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada tim TI, tentang bagaimana aplikasi tersebut digunakan serta opsi untuk mengontrol akses pengguna dan data, serta mengatur pagar pembatas untuk menjaga kepatuhan terhadap kebijakan internal.
AWS mengeklaim AWS App Studio bisa membantu organisasi menghemat biaya hingga 80 persen dibandingkan dengan solusi serupa dari pihak lain.
AWS masih merilis App Studio untuk jumlah yang terbatas, belum semua pelanggan AWS dapat langsung menggunakannya.
Saat ini, App Studio baru tersedia bagi pelanggan di wilayah AS (Oregon) dalam bentuk preview (pratinjau). Sejumlah perusahaan yang sudah mulai menggunakan App Studio untuk membangun aplikasi antara lain Campus Life & Style, Deloitte, HealthVerity, dan LaunchDarkly.
Dalam beberapa bulan mendatang, AWS diharapkan akan membawa AppStudio bagi [elanggan yang lebih luas lagi.
Layanan untuk membuat aplikasi ini akan tersedia gratis, pengguna hanya membayar berdasar lamanya karyawan/pengguna menggunakan aplikasi yang yang telah dipublikasikan.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Laptop Chromebook dan Fitur-fiturnya
- Bos Instagram Akui Turunkan Kualitas Video yang Jarang Ditonton
- Bagaimana Cara Registrasi Ulang Kartu Telkomsel?
- Aplikasi ChatGPT Versi Windows Dirilis untuk Pengguna Berbayar
- Apa Itu Cancel Culture yang Sering Muncul di Media Sosial?
- Samsung Rilis Ponsel Lipat Galaxy W25 dan W25 Flip, Cuma Dijual di China
- Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus di HP Samsung, Mudah Tanpa Aplikasi
- Instal "Update" Windows 11 Kini Lebih Cepat
- Apa Beda Chromebook dan Laptop Biasa?
- Samsung Buka Pendaftaran Peminat Cincin Pintar Galaxy Ring di Indonesia
- 4 Cara Mengatasi WhatsApp Kena Spam yang Mengganggu, Mudah dan Praktis
- OnePlus Umumkan Antarmuka OxygenOS 15, Berbasis Android 15 dengan Fitur AI
- Ramai soal HP Android Bisa Lihat Chat WA yang Sudah Dihapus, Benarkah?
- iPhone 16 Dilarang Diperjualbelikan di Indonesia, Ini Alasannya
- Apple Pangkas Produksi iPhone 16 gara-gara Permintaan Lesu?
- Ponsel Lipat Honor Magic V3 dan Magic Vs3 Meluncur, Bawa Bodi Tipis
- Video: Test Kemampuan AI di Galaxy Z Fold 6, Bisa Apa Saja?
- Internet Rumah Lemot? Jangan-jangan Salah Pilih Paket!
- Gojek Rilis GoDineIn, Layanan Beli Voucer Makan di Restoran
- Strava Rilis Paket "Family Plan", Indonesia Kebagian Pertama