Starlink Siapkan Layanan Internet untuk Ponsel di Indonesia, Operator Seluler Minta Keadilan
![Layanan Starlink Direct to Cell, internet langsung dari HP ke satelit, tanpa butuh menara BTS.](https://asset.kompas.com/crops/OZiZXM3fZPqLKKrc1qy_BoUyJnc=/635x0:2560x1283/750x500/data/photo/2024/06/05/666023b42cd3e.jpg)
JAKARTA, - Layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk bersiap menggelar layanan "Direct to Cell" di Indonesia.
Situs resmi Starlink berbahasa Indonesia sudah memajang layanan Starlink Direct to Cell untuk pelanggan bisnis.
Layanan ini memungkinkan internet satelit Starlink langsung terhubung ke smartphone atau handphone (HP) pengguna. Artinya, ponsel bisa terkoneksi tanpa harus terhubung dengan menara BTS operator seluler.
Menyikapi strategi bisnis Starlink ini, operator seluler di Indonesia pun memberikan tanggapan mereka.
Menurut XL Axiata, mereka melihat bahwa layanan Direc to Cell merupakan bentuk dari layanan direct to customer atau B2C.
Sehingga, Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto mengatakan bahwa pemerintah harus menerapkan equal playing field, alias berkompetisi dengan baik dan adil di industri telekomunikasi Tanah Air.
Baca juga: Starlink Siapkan Direct to Cell, HP Bisa Langsung Konek ke Internet Satelit Tanpa Operator
Henry mengatakan, jika terjadi penjualan langsung kepada konsumen dalam layanan Direct to Cell, maka hal ini akan berdampak besar terhadap industri.
![Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Zahid Mirza (kiri) dan Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto (kanan) saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024) senada mengatakan bahwa XL berharap pemerintah menerapakan equal playing field kepada layanan internet Starlink.](https://asset.kompas.com/crops/8dH01MPnbM0tpBL15Og8pdFaaQM=/0x109:1600x1176/750x500/data/photo/2024/06/05/66601eaae868c.jpeg)
"Jadi kami mendorong atau meminta pemerintah supaya Starlink setidaknya melakukan kerja sama dengan penyelenggara seluler, operator dalam hal ini. Jadi tidak direct langsung ke end user," kata Henry ditemui KompasTekno di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).
Meski demikian, Henry juga menegaskan bahwa Starlink adalah sebuah "hal baru" yang bisa dikolaborasikan. Ia pun menegaskan bahwa XL Axiata tetap membuka peluang untuk berkolaborasi dengan Starlink.
Dalam kesempatan yang sama, Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Zahid Mirza, mengatakan bahwa saat ini Xl Axiata masih menunggu arahan dari pemerintah terkait kehadiran Starlink di Indonesia.
Baca juga: Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?
Reza juga meminta agar pemerintah bisa menerapkan regulasi telekomunikasi yang sama kepada Starlink.
![Starlink Direct to Cell.](https://asset.kompas.com/crops/gPTyor9XzzzoWnADsavwsfAnDuU=/32x0:557x350/750x500/data/photo/2024/06/05/666023f256cfc.jpg)
"Kami berharap pemerintah menyamakan regulasi telekomunikasi kepada mereka. Jangan main masuk saja. Secara legal belum B2C," katanya.
Baca juga: Starlink Masuk Indonesia, Ini Kata 3 Penyedia Layanan Internet di Tanah Air
Ia juga mengatakan bahwa saat ini XL terus berkomunikasi dengan pemerintah dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), terkait kehadiran Starlink.
Starlink sendiri resmi beroperasi sebagai pemain baru di industri penyedia layanan internet di Tanah Air, melalui PT Starlink Service Indonesia.
Pada 2 Januari 2024, Starlink meluncurkan enam satelit Starlink pertama dengan kemampuan Direct to Cell. Informasi terbaru, SpaceX meluncurkan 20 satelit internet Starlink lagi pada 4 Juni 2024, termasuk 13 satelit yang dapat memancarkan layanan Direct to Cell.
Pada 8 Januari 2024, Starlink mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengirim dan menerima pesan teks pertamanya dari/ke smartphone di Bumi, menggunakan spektrum jaringan operator seluler AS, T-Mobile, melalui salah satu satelit Direct to Cell milik Starlink.
Smartphone bisa menerima pesan via satelit secara langsung di mana pun mereka berada, di darat atau pesisir pantai, tanpa perlu mengubah komponen atau firmware pendukung.
Terkini Lainnya
- Cara Pilih Layanan Internet Paling Cocok...
- Mengoptimalkan Smart Home dengan Koneksi Internet...
- Internet Rumah Lemot? Jangan-jangan Salah Pilih...
- Telkomsel Awards 2024 Digelar, Ajang Penghargaan...
- 30 Layanan Diklaim Pulih Usai Peretasan...
- Definisi Terabits per Second dalam Kecepatan...
- Nomor XL Axiata Tidak Bisa Dipakai...
- Optimalkan Sinyal WiFi di Rumah dengan...
- Google Doodle Hari Ini Rayakan Dimulainya Pesta Olahraga Olimpiade Paris 2024
- Monitor Lama Dioprek, Refresh Rate Dibuat Tembus 700 Hz
- AMD Kenalkan Prosesor Laptop Ryzen AI 9 HX 375, Punya NPU Terkencang
- Transformasi Digital dan Cybersecurity: Pendekatan Holistik dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Siber
- HP Android Semakin Ditinggalkan, iPhone Lawas Jadi Incaran
- Cara Bikin Catatan di Feed dan Reels Instagram dengan Fitur "Add Notes"
- HP Itel A50 Resmi di Indonesia, Kamera Boba Harga di Bawah Rp 1 Juta
- Arti Kata Angst, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Modisnya Cincin Kesehatan Samsung Galaxy Ring yang Serba AI
- Harga Samsung Galaxy Z Flip 6 serta Spesifikasinya di Indonesia
- Karier di E-sports Tak Sekadar Jadi "Pro Player"
- Menggenggam Asus Zenfone 11 Ultra, HP Asus yang Tidak Seramping Dulu
- Samsung Ungkap Varian Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 Paling Laris di Indonesia
- Kamera Samsung Galaxy Z Flip 6 Lebih Canggih untuk "Ngonten"
- Harga Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Spesifikasinya di Indonesia
- CEO Zoom Ingin Bikin Avatar AI untuk Gantikan Peserta Meeting
- Xiaomi Redmi 13 Resmi Dijual di Indonesia, Harga Rp 2 Jutaan
- Corning Rilis Layar Gorilla Glass 7i untuk HP Kelas Menengah
- HP Realme C63 Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harganya
- Cara Buat Tulisan Melengkung di Microsoft Word 365 dan Google Docs