TikTok Pasang Label Khusus untuk Konten AI dari Aplikasi Pihak Ketiga

- TikTok mulai menandai konten yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari aplikasi pihak ketiga. TikTok akan membubuhi label khusus untuk konten-konten tersebut yang diunggah pengguna.
Kebijakan ini diumumkan TikTok lewat situs resminya. Perusahaan di bawah naungan ByteDance ini menyatakan bahwa label itu akan muncul secara otomatis, tanpa perlu ditambah manual oleh pengguna.
"TikTok mulai secara otomatis memberikan label ke konten yang dihasilkan AI (AI-generated content/AIGC) ketika diunggah dari platform lainnya," demikian keterangan TikTok dikutip KompasTekno dari situs TikTok Newsroom, Minggu (12/5/2024).
Sebelumnya TikTok sudah menyediakan label yang sama untuk konten AI yang dibuat dengan efek AI yang tersedia di aplikasinya. Nah, kebijakan kali ini menargetkan konten AI yang dibuat dari aplikasi lain, tetapi diunggah di TikTok.
Baca juga: Pengguna X Twitter di Indonesia Sudah Bisa Coba Grok, Chatbot AI yang Lebih Humoris
Menurut TikTok, label itu memuat keterangan teks "AI-generated" (dihasilkan oleh AI). Label itu muncul di bawah username pengguna, sebagaimana gambar berikut ini.

Untuk menandai konten AI dari aplikasi pihak ketiga, platform berbagi video pendek ini bekerja sama dengan dua pihak, yakni asosiasi Content Authenticity Initiative (CAI) dan Coalition for Content Prevenance and Authenticity (C2PA) yang didukung Adobe serta Microsoft.
Dalam praktiknya, TikTok mengidentifikasi konten AI memakai teknologi Content Credentials yang dikembangkan oleh C2PA. Karena itu, pihak AIGC bisa lebih mudah menandai konten buatan AI dengan menambahkan metadata yang diperlukan ke konten digital.
Untuk saat ini, teknologi pengenal konten AI itu baru dipasang untuk konten foto dan video yang beredar di TikTok. Namun konten audio juga diklaim akan segera dilengkapi fitur yang sama.
Dalam beberapa bulan lagi, label konten AI TikTok juga akan tetap melekat meskipun konten itu sudah diunduh ke perangkat.
Baca juga: Mengenal Gemini AI Google yang Mirip ChatGPT dan Cara Menggunakannya
TikTok sendiri menjadi platform berbagi video pertama yang memakai teknologi Content Credentials. Selanjutnya perusahaan asal China ini menyatakan bahwa pihaknya bisa memasang lebih banyak label konten AI bila platform yang lain mengadopsi teknologi yang sama.
Selain memperluas pemasangan label konten AI, TikTok juga melarang konten AI tanpa label yang terlihat realistis. Bila ditemukan konten semacam itu, TikTok akan menghapusnya.
"Kami juga memiliki kebijakan yang melarang AI realistis tanpa label, jadi jika konten AI yang realistis muncul di platform, kami akan menghapusnya karena melanggar pedoman komunitas kami," kata Adam Presser, Head of Operations TikTok dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters.
Terkini Lainnya
- Fitur Baru WA di Indonesia, Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
- Kenapa Tidak Bisa Menerima Kode OTP SMS? Begini Penyebabnya
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- HP Vivo Y18s Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Kamera 50 MP
- Jadwal MPL S13 Pekan Ini, "Derby Klasik" RRQ Hoshi vs Evos Glory Jilid Ke-2
- Game "Solo Leveling: Arise" Meluncur di PC, iOS, dan Android, Bisa Dimainkan Gratis
- Qualcomm dan Intel Tak Bisa Lagi Jual Chip ke Huawei
- Pengguna X Twitter di Indonesia Sudah Bisa Coba Grok, Chatbot AI yang Lebih Humoris