Survei Meta: Anak Muda di Indonesia Pakai Medsos untuk Menyuarakan Isu Penting

JAKARTA, - Pengguna muda platform Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram) di Indonesia tidak hanya menggunakan media sosial sebagai hiburan (entertainment) saja, tetapi juga untuk aktivisme.
Para pengguna usia muda kerap menyuarakan isu-isu penting di media sosial buatan Meta tersebut. Hal ini terungkap dalam survei kolaborasi yang dilakukan Meta dan perusahaan teknologi Cretivox.
Survei dengan nama "Kuis Tipis Tipis" ini dilakukan pada Maret 2024 dengan menganalisis tujuh topik, mulai dari aktivisme hingga keuangan.
Riset ini menyasar responden muda (15 hingga 30 tahun) dan diikuti oleh hampir 10.000 pengguna di Indonesia.
Responden terbanyak datang dari Banten, Bali, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara.
Menurut survei tersebut, sebanyak 87 persen responden mengatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk menyuarakan isu-isu penting.
Temuan ini senada dengan laporan 2024 Instagram Trend Talk, yang menyebutkan Gen-Z akan lebih aktif terhadap isu yang dianggap penting pada tahun 2024 ini.
Baca juga: Perpres Publisher Rights: Meta Fokus Investasi ke Media di Indonesia

"Pengguna muda Meta di Indonesia ingin melakukan perubahan dan terinspirasi dari (konten aktivisme)," kata Revie Sylviana selaku Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara dalam acara "Ngobrol di Meta" di Capital Place, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).
"Pada akhirnya, konten-konten aktivisme yang dikonsumsi menjadi ilmu agar pengguna juga bisa melakukan hal-hal baik ke depannya," imbuh Revie.
Revie memberi contoh, pemerhati lingkungan dan mahasiswa jurusan studi lingkungan Jerhemy Owen merupakan salah satu sosok yang menginspirasi pengguna muda di Indonesia.
Ia memanfaatkan platform Instagram Reels dan Saluran Siaran (Broadcast Channel) "Diskusi Demi Bumi" untuk menyuarakan isu-isu terkait lingkungan.
Terhubung dengan keluarga dan teman
Untuk topik "Media Sosial", sebanyak 35 persen responden survei memanfaatkan Meta Platform untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman.
Responden berpendapat bahwa terhubung dengan orang lain di media sosial adalah penting, karena bisa menciptakan peluang baru.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Menjajal Kebolehan AI di Lenovo Innovate '24, Bisa Ubah Foto Diri Jadi "Pribadi yang Lain"
- Perpres Publisher Rights: Meta Fokus Investasi ke Media di Indonesia
- Galaxy AI Hadir di Samsung S23 dan Z Fold 5 Bulan Ini
- Kirim Foto dan Video WhatsApp Bisa Otomatis Dibikin HD
- Poco C61 Resmi Meluncur, Spesifikasi Persis Redmi A3