Pasar Smartphone Dunia Lesu, Anjlok Rp 566 Triliun
- Pasar smartphone global tengah lesu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini juga berdampak pada penurunan jumlah pendapatan vendor smartphone di seluruh dunia.
Menurut platform analitik pasar, Stocklytics, yang mengutip data portal statistik, Statista, pendapatan penjualan ponsel global anjlok sekitar 36 miliar dollar AS selama dua tahun terakhir.
Stocklytics mengutip data portal statistik, Statista yang menunjukkan bahwa pendapatan penjualan smartphone di dunia pada tahun 2021 sebesar 448,08 miliar dollar AS (sekitar Rp 7.052 triliun).
Jumlah itu kemudian menurun pada tahun 2022 menjadi sebesar 418,88 miliar dollar AS (sekitar 6.592 triliun) dan turun lagi menjadi 411,89 miliar dollar AS (sekitar Rp 6.482 triliun) pada tahun 2023.
Nah, bila diakumulasikan, total penurunan pendapatan selama tahun 2021-2023 adalah sekitar 36,19 miliar dollar AS (569 triliun).
Baca juga: IDC: Pasar Smartphone Global Masih Lesu pada 2023
Penurunan pendapatan itu dinilai menjadi indikasi bahwa para vendor smartphone menghadapi banyak tantangan, utamanya soal tantangan industri maupun ekonomi.
Analis Stocklytics, Edith Reads mengatakan bahwa penjualan pada tahun 2023 menandai volume penjualan tahunan terendah dalam satu dekade.
"Penurunan pada tahun 2023 menandai volume setahun penuh yang terendah dalam satu dekade. (Faktornya) Didorong oleh tantangan makroekonomi dan peningkatan inventaris di awal tahun," kata Reads dikutip dari situs resmi Stocklytics.
Kendati secara umum penjualan smartphone menurun, ada hal positif yang bisa dipetik dari penjualan tahun 2023, yakni penjualan smartphone premium meningkat pesat.
Smartphone yang dikategorikan premium oleh Stocklytics yaitu ponsel yang dijual di atas 600 dollar AS (sekitar Rp 9,4 juta).
Untuk pertama kalinya, pangsa smartphone premium mencapai 20 persen dari total pangsa pasar dunia. Hal ini salah satunya didongkrak oleh kinerja kuat Apple pada tahun 2023, karena beberapa model iPhone dijual di atas 600 dollar AS.
Temuan itu diartikan bahwa konsumen rela merogoh kocek demi perangkat berkualitas tinggi dengan fitur dan spesifikasi yang canggih.
Temuan menarik lainnya yaitu bahwa pertumbuhan ponsel rekondisi juga meningkat 16 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut Stocklytics, hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak keberatan membeli ponsel bekas dengan harga yang lebih murah dibanding ponsel baru.
Baca juga: Permintaan Konsumen Belum Pulih, Pasar Ponsel Dunia Masih Loyo
Pasar smartphone mulai pulih
Dalam laporan berbeda, firma riset pasar Canalys menilai bahwa pasar smartphone mulai pulih. Indikasinya terlihat pada jumlah pengiriman smartphone pada kuartal IV-2023.
Secara umum, total pengiriman smartphone pada tahun 2023 sebanyak 1,14 miliar unit, lebih rendah dibanding tahun 2022 (1,19 miliar unit) dengan penurunan 4 persen.
Meski begitu, pertumbuhannya pada kuartal IV-2023 naik sebesar 8 persen dari tahun ke tahun (year-on-year/YoY) dengan total smartphone terkirim 319,5 juta unit. Menurut Canalys, tren ini menjadi indikasi bahwa pasar smartphone dunia mulai stabil dan pulih.
Ke depannya, Canalys memperkirakan bahwa pasar negara berkembang akan tetap menjadi pasar pendorong pertumbuhan bagi mayoritas merek smartphone.
Baca juga: Canalys: Pasar Ponsel Dunia Kembali Tumbuh Tahun Depan
Firma riset ini juga meramalkan bahwa vendor ponsel akan berinvestasi pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), khususnya untuk smartphone kelas atas. Selain itu, Canalys memproyeksikan bahwa vendor ponsel akan memperluas pengiriman ponsel segmen menengah ke bawah pada tahun 2024.
"AI akan mencakup diferensiasi produk hingga operasional dan strategi perusahaan. Samsung akan memasukkan AI generatif sebagai strategi produk jangka panjangnya. Begitu pula dengan Xiaomi, Vivo, Oppo dan Honor," kata Toby Zhu, analis senior Canalys.
Terkini Lainnya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Mudah Desain Rapor Menggunakan Canva, Tambah Map biar Rapi
- HP Asus ROG Phone 8, 8 Pro, dan 8 Pro Edition Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Penjualan Kolak Pisang Naik 21 Persen di Tokopedia di Awal Ramadhan
- HMD Global Akan "Hidupkan" Lagi HP Jadul Ikonik, Nokia 3310 atau 3210?
- Cara Tukar Uang Baru di Situs Web Pintar BI serta Syaratnya