cpu-data.info

Canalys: Pasar Ponsel Dunia Kembali Tumbuh Tahun Depan

Ilustrasi smartphone.
Lihat Foto

- Firma riset Canalys memprediksi pasar smartphone global bakal tumbuh pada tahun 2024. Pasalnya, pertumbuhan pasar smartphone pada tahun ini menunjukkan tanda-tanda positif.

Secara umum, pengiriman smartphone di sepanjang tahun ini memang masih lesu seperti tahun-tahun sebelumnya. Penurunanya ditaksir sebesar 5 persen dibanding tahun 2022, dengan perkiraan total smartphone yang dikirimkan sebanyak 1,13 miliar unit.

Kendati demikian, Canalys melihat sejumlah pasar menunjukkan tren positif, sehingga pasar smartphone global ditaksir bakal pulih.

Beberapa pasar yang dimaksud yaitu Amerika Latin dengan pertumbuhan 2 persen pada tahun ini, Afrika dan Timur Tengah dengan pertumbuhan masing-masing 3 persen dan 9 persen.

Baca juga: Counterpoint: Pasar Ponsel Global Tumbuh Setelah 2 Tahun Lesu

Tren itu juga diperkirakan akan bertahan pada tahun 2024. Total smartphone yang dikirimkan pada tahun 2024 ditaksir sebanyak 1,17 miliar. Jumlah ini naik sebanyak 4 persen dibanding perkiraan pada tahun 2023, yaitu 1,13 miliar.

"Indistri smartphone jelas sedang bangkit dari masa kelamnya, meskipun pengirimannya masih 20 persen di bawah puncaknya pada tahun 2017," kata Toby Zhu, analis senior Canalys, dikutip dari situs web Canalys, Jumat (24/11/2023).

Pasar negara berkembang ditaksir bakal menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar smartphone global 2024.

Sebesar 33 persen dari total smartphone baru yang dirikimkan tahun 2024 konon akan beredar di Asia Pasifik. Wilayah ini disebut Canalys akan menuai pertumbuhan tercepat dibanding wilayah lainnya pada tahun depan, didorong pulihnya permintaan di India, Asia Tenggara dan Asia Selatan.

"Ketika kondisi makroekonomi dan kepercayaan konsumen di negara-negara ini (Asia Pasifik) stabil, upgrade smartphone akan semakin cepat," ujar Zhu.

Canalys juga memprediksi bahwa pengiriman smartphone global sampai 1,25 miliar pada tahun 2027, naik 2,6 persen dibanding 2023.

Anggarkan lebih banyak buat smartphone

Dalam laporan yang sama Canalys pun menyebutkan bahwa konsumen sekarang rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk smartphone, dengan harga jual rata-rata saat ini 440 dollar AS (sekitar Rp 6,8 juta).

Baca juga: 5 Besar Vendor HP di Indonesia Kuartal II-2023 Versi IDC, Samsung Teratas

Adapun pada aspek perangkat, Canalys memproyeksikan bahwa kurang dari 5 persen smartphone yang dikirimkan tahun 2024 akan dibekali chipset yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Meski canggih, dukungan AI konon tidak akan begitu mendorong pertumbuhan smartphone. Sebab, smartphone dengan AI kemungkinan adalah smartphone kategori premium, sedangkan pertumbuhan ponsel premium di negara maju seperti Eropa Barat dan AS saja masih lemah.

Selain itu, pengguna ponsel kategori itu sudah sering upgrade pada tahun sebelumnya.

Canalys memperkirakan pertumbuhan smartphone premium kemungkinan terjadi terjadi pada tahun 2025, ketika penggunaan AI sudah cukup masif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat