Google Resmikan Program Bangkit 2024, Mahasiswa Bisa Dapat Pelatihan AI
JAKARTA, - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Google, GoTo, dan Traveloka secara resmi membuka program Bangkit 2024, pada Kamis (22/2/2024).
Bangkit 2024 adalah program kesiapan karier yang menyajikan pelatihan terstruktur untuk mahasiswa dan siswa vokasi dalam tiga alur pembelajaran, yakni pembelajaran mesin (machine learning), pengembangan mobile, serta komputasi awan (cloud).
Bangkit 2024 ditawarkan sebagai program Studi Independen Bersertifikat di Kampus Merdeka.
Peserta yang mengikuti program belajar dengan total selama 900 jam ini bakal mendapatkan keahlian seputar teknologi, soft skill, dan kemahiran berbahasa Inggris yang dibutuhkan di perusahaan terkemuka.
Peserta juga nantinya akan mendapat kesempatan untuk memperoleh pendanaan startup hingga Rp 140 juta.
Baca juga: Google Umumkan Gemma 2B dan 7B, Model AI Open Source
Sebanyak 4.650 mahasiswa di antaranya akan tergabung dalam batch pertama, sedangkan sisanya akan tergabung dalam batch berikutnya. Pada batch pertama sebanyak 4.650 mahasiswa tersebut diterima dari total 55.000 pendaftar.
Jumlah peserta ini meningkat cukup signifikan. Sebagai perbandingan, jumlah peserta Bangkit saat pertama kali digelar pada 2020 adalah 300 peserta, disusul oleh 3.001 peserta pada 2021 saat Bangkit menjadi bagian dari Kampus Merdeka.
Selanjutnya, jumlah peserta Bangkit meningkat menjadi 3.100 pada 2022, dan 9.513 pada 2023 lalu. Bila dihitung keseluruhannya, Bangkit telah merengkuh lebih dari 15.000 peserta.
Berdasarkan data Bangkit sejak 2023, sekitar 63 persen peserta Bangkit berasal dari kota kecil dan menengah, 27 persen di antaranya berasal dari studi non-IT (teknologi informasi) 27 persen merupakan peserta perempuan, dan 7 persen adalah mahasiswa vokasi.
Dirjen Diktiristek, Prof. Ir. Nizam berharap bahwa jumlah talenta AI di Indonesia akan terus berkembang ke depannya, dengan adanya program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Bangkit.
"Dengan perkembangan sains dan teknologi AI yang pesat akhir-akhir ini, kebutuhan akan kompetensi bidang AI akan makin tinggi, karenanya saya berharap Bangkit tahun ini makin menguatkan pool talenta di bidang AI," kata Prof. Ir. Nizam dalam video sambutan yang ditampilkan pada acara Bangkit Lepas Sambut 2024, di Google Office Indonesia, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Google Umbar Android 15 Versi Awal, Ini Fitur Barunya
Randy Jusuf selaku Managing Director Google Indonesia merasa bangga bahwa Google bisa berkontribusi terhadap masa depan digital Indonesia.
"Kami (Google) bangga menjadi platform digital tepercaya yang berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan masa depan digital Indonesia, sejalan dengan visi 2045 yang ambisius," kata Randy.
Punya kurikulum AI
Tahun ini, program Bangkit akan menambahkan kurikulum AI di jalur pembelajaran Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Kurikulum AI utamanya dibagi menjadi tiga, yakni Introduction to AI, Generative AI, dan Applied ML (Machine Learning).
Introduction to AI merupakan kurikulum yang mengajarkan peserta dasar dan konsep seputar AI, machine learning, dandeep learning. Peserta bakal diajak untuk menjelajahi AI sepanjang kurikulumnya.
Sementara itu, kurikulum Generative AI mengajak pengguna untuk mempelajari cara model AI untuk mempelajari data, kemudian menyulapnya menjadi konten baru (generatif). Peserta juga mempelajari konsep dasar responsible AI dan penerapannya.
Applied Machine Learning mengedukasi peserta terkait cara mengintegrasi model machine learning (deploying) ke dalam lingkungan atau sistem yang sudah ada.
Terkini Lainnya
- Waspada, Celah Keamanan Berisiko Tinggi Ditemukan di HP Android dengan Spek Ini
- iPhone 16 Kok Masih Pakai USB Kuno Berumur 24 Tahun?
- Video: Rekap 6 Gadget Baru di Apple Event 2024, dari iPhone 16 hingga AirPods
- Huawei Mate XT Resmi, Ponsel Layar Lipat Tiga Pertama di Dunia
- Fitur Galaxy AI di Samsung Z Fold-Flip 6 Makin Diminati di Indonesia, Ini Buktinya
- Qualcomm Dikabarkan Berencana Caplok Unit Bisnis Intel
- Cara Tutup Kolom Komentar di Instagram Story agar Tetap Privat
- Smartphone Itel A80 Resmi di Indonesia, Bawa Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- iPhone 16 Rilis, Harga iPhone 15 di Indonesia Turun Jadi mulai Rp 14 Jutaan
- Malaysia Kebagian iPhone 16 Pertama, Indonesia Lagi-lagi Bukan Prioritas
- Muncul Notifikasi Screen Limit di Netflix? Begini Cara Mengatasinya
- Apple Intelligence Meluncur Oktober di iOS 18.1, tapi Tidak Ada Bahasa Indonesia
- Spesifikasi iPhone 16 Minim Upgrade, tapi Harga Tetap Mahal
- TWS Apple AirPods 4 Dirilis, Bawa Fitur Peredam Suara Baru
- Apple Watch Series 10 Resmi, Layar Lebih Luas dan Terang
- Realme Note 50 Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- WhatsApp Rilis Format Teks Baru, Bisa Bikin Daftar Poin, Nomor, dan Kutipan
- Nvidia Pamer Eos, Superkomputer "Pabrik AI" dengan 4.608 GPU
- WhatsApp Siapkan Fitur Pengaman Foto Profil agar Tidak "Dicuri"
- Google Umumkan Gemma 2B dan 7B, Model AI "Open Source"