Ini Dia, Sumber Panduan Karier yang Dipercaya Gen Z

- Aplikasi berbagi video TikTok ternyata tak hanya diandalkan untuk mencari hiburan. Anak muda generasi Z (kelahiran 1997-2012) ternyata turut mengandalkan kreator TikTok untuk mencari saran dan konsultasi karier/pekerjaan.
Sejumlah kreator TikTok memang fokus menyajikan konten soal tips membuat resume, penggunaan LinkedIn yang optimal, tips wawancara dengan personalia, dan sebagainya.
Fenomena Gen Z yang mencari saran dan konsultasi pekerjaan ke Tiktoker ini terungkap dari survei terbaru yang dilakukan oleh situs templat resume "ResumeBuilder" kepada 1.000 pekerja asal Amerika Serikat dengan rentang usia 21-40 tahun.
Dari hasil survei, mayoritas Gen Z dan milenial menggunakan TikTok. Rinciannya, sebanyak 77 persen Gen Z (21-26 tahun), 59 persen generasi milenial muda (27-33 tahun), dan 54 persen generasi milenial tua (34-40 tahun) menggunakan TikTok.
Dari jumlah tersebut, mayoritas atau sebanyak 86 persen responden mengatakan bahwa mereka sering mendapatkan saran atau nasihat pekerjaan dari kreator TikTok.
Bila diperinci, Gen Z lebih sering mendapatkan nasihat soal pekerjaan di TikTok dibandingkan generasi milenial yang lebih muda dan lebih tua. Angkanya mencapai 32 persen.
Sebagai perbandingan, ada 23 persen generasi milenial muda dan 25 persen generasi milenial tua yang mengaku sering mendapatkan saran soal karier.
Dua pertiga responden yang mendapatkan saran terkait karier dari kreator TikTok mengatakan bahwa mereka sangat percaya (18 persen) atau agak percaya (49 persen) terhadap saran yang diberikan. Hasil survei menunjukkan, Gen Z lebih percaya pada informasi yang mereka terima dibandingkan generasi milenial.
Meskipun memercayai, sebagian besar responden di saat yang bersamaan juga mengatakan bahwa mereka menemukan informasi terkait karier yang menyesatkan. Sebanyak 25 persen mengatakan mereka sering menemukan informasi yang menyesatkan, sedangkan 53 persen mengatakan mereka kadang-kadang menemukan informasi menyesatkan.
Baca juga: Riset: Gen Z Rela Bergaji Kecil asal Bisa WFA dan Sehat Mental
Ambil keputusan berdasarkan saran Tiktoker

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 36 persen dari mereka yang mendapatkan nasihat pekerjaan di TikTok mengatakan bahwa mereka telah membuat keputusan terkait pekerjaan mereka berdasarkan saran/informasi yang didapatkan dari kreator TikTok.
Bila dilihat dari kelompok usia, Gen Z lebih cenderung mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mereka terima dari TikTok dibandingkan generasi milenial. Hasil survei menunjukkan, sebanyak 41 responden dari kelompok Gen Z mengatakan bahwa mereka sudah mengambil keputusan.
Secara keseluruhan, mayoritas (88 persen) mengatakan keputusan yang diambil berdasarkan saran karier ini berdampak positif pada kehidupan mereka. Hanya 2 persen yang menyatakan keputusan tersebut berdampak negatif, sedangkan 10 persen menyatakan dampaknya tidak positif atau negatif.
Baca juga: Gen Z Amerika Pilih Jadi Influencer dan Rela Resign dari Pekerjaan
Keluarkan uang buat career coaching
Tak hanya menyerap saran gratisan, sebagian responden (11 persen) juga mengaku pernah mengeluarkan uang untuk membayar layanan career coaching (pelatihan karier) yang ditawarkan kreator TikTok.
Mereka yang membayar career coaching, sebanyak 32 persen mengaku menghabiskan uang 501 dollar AS hingga 1.000 dollar AS (sekitar Rp 7,8 juta hingga Rp 15,7 juta). Kemudian, 29 persen lainnya mengaku menghabiskan 1.001 dollar AS hingga 1.500 dollar AS (kira-kira Rp 15,7 juta hingga Rp 23,5 juta).
Terakhir, ada sebanyak 7 persen yang mengaku mengucurkan uang lebih dari 1.500 dollar AS (setara Rp 23,5 juta) untuk mengikuti career coaching dari kreator TikTok, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman ResumeBuilder, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Survei: Jutaan Gen Z Ingin Orangtua Lacak Lokasi Mereka
Terkini Lainnya
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis
- Cara Migrasi Kartu SIM Fisik ke E-SIM Telkomsel via Online, Mudah dan Cepat
- Samsung Galaxy M56 5G Meluncur, Bawa Bodi Tipis dan Datar
- Nvidia Hadapi Kerugian Rp 92 Triliun Imbas Ekspor Chip Dibatasi
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jadwal MPL S15 Minggu Ini, Ada "Derby Klasik" RRQ Hoshi vs Evos Glory
- Hadiah Kompetisi E-sports EWC 2025 Tembus Rp 1 Triliun
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Instagram Remaja Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- Samsung One UI 6.0 Android 14 Resmi Hadir di Indonesia, Begini Cara Update-nya
- Review SSD Eksternal Kingston XS1000, Kecil tapi Ngebut
- Cara Menghapus Bookmark di Google Chrome agar Browser Lebih Rapi
- Cara Membuat Postingan Foto di TikTok menjadi Video biar Mudah Dibagikan
- Uji Main 5 Game Berat dengan Samsung Galaxy Tab S9 FE