Operator Seluler Finlandia Setop Sementara Jualan HP Xiaomi
- Tiga operator seluler asal Finlandia, yaitu Telia, DNA, dan Elisa kompak menghentikan sementara penjualan smartphone Xiaomi.
Menurut laporan media lokal Finlandia, Suomimobiili, ketiga operator seluler ini berhenti jualan HP Xiaomi karena perusahaan asal China tersebut masih menjual ponsel mereka di Rusia, negara tetangga dari Finlandia.
Hal ini berkaitan dengan invasi Rusia pada Ukraina Februari 2022 lalu. Sejak itu, banyak perusahaan global yang menarik operasinya dari Rusia, sebagai bentuk aksi solidaritas untuk Ukraina.
Namun, Xiaomi hingga saat ini masih beroperasi di Rusia, dan bahkan beberapa laporan mengeklaim bahwa mereka berjaya di sana. Belakangan, Xiaomi juga kabarnya telah meluncurkan produk anyar sebagai hasil kolaborasi dengan pemerintah Rusia.
Nah, karena masih aktif di pasar Rusia, Telia dan DNA memutuskan untuk menunda penjualan berbagai perangkat Xiaomi terbaru. Saat ini, mereka hanya akan menjual HP Xiaomi untuk menghabiskan stok di gudang.
Baca juga: Xiaomi 13T Leica Dipastikan Masuk Indonesia
Sementara untuk satu operator seluler lainnya yaitu Elisa, mereka mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi dan membatasi penjualan ponsel Xiaomi.
Hal serupa juga dilakukan oleh toko ritel online lokal Veikon Kone, yang tak akan menjual produk terbaru Xiaomi di toko mereka.
Baik Telia, DNA, Elisa, begitu juga Veikon Kone tak mengumumkan secara gamblang apakah mereka akan setop berjualan ponsel Xiaomi seterusnya di masa depan atau tidak.
Pasalnya, perusahaan ponsel asal China tersebut saat ini tidak diblokir oleh Uni Eropa dan pemerintah Finlandia, sehingga mereka sejatinya sah-sah saja berjualan di Finlandia dan di beberapa negara Eropa lainnya.
Beberapa toko online masih jualan HP Xiaomi
Meski Telia, DNA, Elisa, dan Veikon Kone menangguhkan sekaligus membatasi penjualan HP Xiaomi, beberapa toko ritel online di Finlandia ternyata masih menjual HP Xiaomi dan tidak menangguhkan atau membatasinya.
Toko ritel Gigantti, misalnya, mengatakan bahwa mereka akan tetap berjualan HP Xiaomi lantaran merek smartphone tersebut tak diblokir atau terkena sanksi oleh regulator Uni Eropa.
Sama dengan Gigantti, marketplace Verkkokauppa juga mengatakan mereka akan tetap berjualan HP Xiaomi meski mereka aktif dan beroperasi di Rusia.
Baca juga: Tablet Xiaomi Redmi Pad SE: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
Gigantti dan Verkkokauppa menyebut bahwa mereka akan tetap berjualan HP Xiaomi karena merek smartphone tersebut, secara regulasi setempat, masih dizinkan berjualan di pasar Eropa.
Mereka berdua juga kompak menyebut bahwa penjualan HP Xiaomi akan terus dilakukan, kecuali merek ponsel tersebut diblokir oleh pemerintah Finlandia atau Uni Eropa.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Suomimobiili, Jumat (22/9/2023), Xiaomi masih bungkam soal penangguhan ini.
Terkini Lainnya
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- YouTube Rilis Aplikasi Edit Video "YouTube Create", Indonesia Kebagian
- Di Oppo Service Center, Konsumen Bisa Lihat Langsung HP-nya Dibongkar
- Ini Komponen HP yang Paling Banyak Diservis di Oppo Service Center
- Teknisi Oppo Bongkar Reno 10 dan Pasang Lagi dalam 30-an Menit
- Google Digugat Gara-gara Maps Bikin Orang Kesasar dan Meninggal