Google Play dan Android Sumbang Ekonomi Aplikasi Indonesia Rp 653 Triliun

JAKARTA, - Sistem operasi (OS) Android dan distributor aplikasi Google Play disebut menyumbang disebut berkontribusi terhadap ekonomi digital melalui pertumbuhan app economy atau ekonomi aplikasi.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Access Partnership berjudul “Accelerating the app economy in Indonesia: Android and Google Play’s impact in Indonesia", Android dan Google Play diklaim berkontribusi sebesar Rp 653 triliun (USD 44 miliar) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Abhineet Kaul, Direktur Access Partnership mengatakan hal tersebut mampu dicapai berkat keterjangkauan konektivitas dan aksesibilitas yang lebih baik di Indonesia. Sehingga, 97 juta masyarakat di Indonesia sudah bisa mengakses internet melalui smartphone.
Di satu sisi, pengguna menyukai sejumlah aspek dari ekosistem tersebut, misalnya kurangnya aplikasi berbahaya yang mengandung malware, ketersediaan aplikasi di Google Play Store, dan pengalaman pengguna (user experience) yang ditawarkan.
Baca juga: Kenapa Pembayaran Google Play Ditolak? Begini Cara Mengatasinya
Di sisi lain, developer menyenangi kompatibilitas perangkat yang lebih luas ketika meluncurkan aplikasi lewat Google Play, kemudahan pengelolaan aplikasi secara berkelanjutan, dan lain sebagainya.
Kedua aspek tersebut berpengaruh pada jumlah pengguna yang memilih untuk menggunakan Android dan Google Play.
Laporan tersebut juga mengeklaim bahwa pengguna Android menyukai aksesibilitas, kemampuan beradaptasi, dan pengalaman pengguna Android secara keseluruhan.
Bahkan, pengguna smartphone yang menggunakan platform lain selain Android, disebut tetap bersedia menggunakan aplikasi Google di perangkat mereka.
Sebanyak 97 persen penguna disebut tetap bersedia mengunduh aplikasi Google apabila aplikasi tersebut belum terinstal di smartphone non-Android mereka secara bawaan.
Tak hanya itu, keberadaan Google Play dan Android juga membuka lebih banyak lagi lapangan kerja di Indonesia.
"Ekosistem terbuka seluler yang diciptakan oleh Google Play dan Android telah menciptakan lapangan kerja di sektor aplikasi serta pekerja lepas di Indonesia, mendukung sekitar 162.000 pekerjaan, termasuk pekerjaan langsung, tidak langsung, dan pekerjaan tambahan," ujar Abhineet, yang hadir secara virtual di acara diskusi "Play & Android Insights 2.0" di Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023)
Dari 162.000 pekerjaan itu, sebanyak 36.000 di antaranya merupakan pekerjaan langsung di pengembangan aplikasi dan peran teknis lainnya.
Sementara itu, ada sebanyak 36.000 pekerjaan tidak langsung, termasuk peran non-teknologi di perusahaan teknologi.
Kini, terdapat lebih dari 10.000 developer Indonesia di Google Play, dengan total aplikasi yang dirilis lebih dari 42.000, dan total pendapatan lebih dari Rp 1,6 triliun.
Potensi ekonomi aplikasi masih bisa dimaksimalkan

Terkini Lainnya
- Foto Detail Visual "Zorah", Game Mini Nvidia untuk Pamer GPU RTX 50 Series
- Ketika Manusia dan Robot "Adu Cepat" di Ajang Lari Maraton...
- Redmi Watch Move Meluncur, Pakai Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 400.000
- Paus Fransiskus Wafat, Tinggalkan Pesan Kuat soal Etika Teknologi dan AI
- HP Vivo X200s Meluncur dengan Dimensity 9400 Plus dan Baterai 6.200 mAh
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Tema Hari Bumi 2025 "Our Power, Our Planet", Ini 50 Contoh Ucapan Menarik untuk Medsos
- Smartphone Oppo K13 Meluncur, Bawa Baterai 7.000 mAh dan Chipset Baru
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa "Disulap" Jadi Kamera DSLR
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- Pemerintahan Trump Anggap QRIS, PGN, dan Produk Bajakan di Mangga Dua Hambat Perdagangan
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 3 Upaya Google Cegah Sebaran Malware dan Phishing di Play Store
- Mengintip Performa Kirin 9000S, Chipset di Huawei Mate 60 yang Bikin AS Ketar-ketir
- Riwayat iPhone Mini Benar-benar Berakhir?
- Bos ChatGPT: Elon Musk Brengsek, tapi Punya Kekuatan Super
- Hasil Free Fire FFML Season 8 Pekan Kedua, RRQ Kazu Tergeser dari Puncak Klasemen