Gmail Punya Fitur Baru Cegah E-mail Diretas
- Menjamin keamanan data penggunanya sudah menjadi kewajiban dari perusahaan. Baru-baru ini, Google kembali menambah lapisan keamanan untuk layanan e-mail-nya, Gmail.
Sejauh ini, fitur keamanan yang tersedia di Gmail adalah memastikan pengguna menggunakan kata sandi dengan karakter yang unik, mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA/two-factor authentication), mengaktifkan kata kunci (passkeys), dan sebagainya.
Nah, pembaruan kali ini adalah verifikasi ulang terhadap beberapa aktivitas yang dianggap sensitif oleh Gmail, khususnya saat melakukan perubahan di Pengaturan Gmail (Gmail’s Setting).
Tiga hal yang disorot mencakup Filter, Forwarding, dan Akses IMAP. Gmail akan meminta verifikasi pengguna ketika melakukan perubahan terhadap sejumlah pengaturan di atas.
Baca juga: Cara Mengatasi Gmail yang Diretas dan Menjaga Keamanan Akun
Untuk lebih rincinya, berikut adalah contoh aktivitas yang dianggap sensitif oleh Gmail, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari blog resmi Google, Sabtu (26/8/2023).
- Filter: membuat filter baru, mengedit filter yang sudah ada, atau mengimpor filter baru ke Gmail
- Forwarding: menambahkan alamat e-mail baru untuk meneruskan pesan di menu pengaturan Forwarding dan POP/IMAP. (POP adalah fitur yang memungkinkan pengguna membuka pesan yang dikirim menggunakan Microsoft Outlook di Gmail, sedangkan IMAP memungkinkan pengguna membaca pesan Gmail dari perangkat yang berbeda dan langsung tersinkronisasi secara langsung (real-time).
- Akses IMAP: mengaktifkan status akses IMAP di menu Pengaturan (jika diaktifkan, pengguna dapat mengakses akun Gmail di perangkat yang berbeda-beda).
Prompt verifikasi akan dikirimkan ke smartphone terpercaya yang terdaftar di akun Gmail. Bila pengaturan yang dilakukan adalah diri sendiri, bisa mengeklik "Yes, it's me".
Baca juga: Cara Membuat Akun e-mail Tanpa Nomor HP
Dalam kasus lain, bila proses verifikasi gagal atau tidak berhasil, Gmail akan mengirim "Peringatan keamanan kritis" berwarna merah ke perangkat terpercaya.
Gmail akan memverifikasi apakah jenis smartphone, platform yang dipakai, dan titik lokasi dari perangkat berada benar-benar milik pengguna atau bukan.
Menurut Google, lapisan keamanan yang sudah sebelumnya belum cukup mengamankan data pengguna. Hackers dimungkinkan mencuri atau memata-matai akun tanpa sepengetahuan pemilik.
Ditambah, akses pengaturan yang dijabarkan di atas merupakan fitur yang jarang digunakan oleh pengguna. Saat terjadi perubahan, tentunya pengguna/pemilik akun tidak akan menyadarinya.
Alasan Google “hanya” menyoroti tiga aktivitas di atas karena peretas mungkin saja mengatur filter baru di dalam Gmail untuk mencari/menemukan e-mail tertentu. Bisa saja, informasi yang ingin dicari bersifat sensitif.
Penambahan alamat e-mail untuk meneruskan pesan juga dianggap berbahaya. Pengguna tidak akan menyadari apakah pesan yang diteruskan bersifat rahasia dan sensitif atau tidak.
Kembali lagi, fitur-fitur tersebut jarang diakses, kemungkinan pengguna tidak akan terlalu menyadari jika terjadi perubahan.
Baca juga: 5 Cara Mengamankan Akun Gmail dari Hacker
Sementara itu, untuk akses IMAP, hackers dianggap berpotensi mengakses akun Gmail seseorang melalui komputer mereka sendiri. Maka dari itu, fitur keamanan yang sudah disediakan Gmail dinilai belum cukup ampuh menghilangkan potensi peretasan akun.
Apabila di masa mendatang, Anda menerima prompt verifikasi dari Gmail, tidak perlu khawatir. Bisa saja Anda barusan melakukan sejumlah aktivitas yang dianggap sensitif oleh Google.
Dengan kebaruan ini, melansir dari BGR, kemungkinan pengguna bakal menerima permintaan “Verify it’s you” saat ingin melanjutkan pengaturan di Gmail Settings.
Fitur ini tersedia secara gratis untuk seluruh pengguna Google Workspace ataupun akun Google dan sudah digelontorkan per 23 Agustus 2023 secara bertahap.
Pantauan KompasTekno, fitur ini masih belum tersedia untuk di Indonesia. Menurut jadwal Google, seluruh pengguna Gmail seharusnya akan menerima fitur ini secara merata per 6 September 2023.
Terkini Lainnya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Indonesia Kirim Wakil di Kompetisi E-sports IESF 2023 Cabang "Tekken 7", Ini Jadwalnya
- Jadwal Tim Indonesia Dota 2 di IESF 2023, Besok Mulai Main
- Jadwal Grand Final "PUBG Mobile" PMSL SEA Fall 2023 Hari Ini, 5 Tim Indonesia Main
- Jadwal Pertandingan "Counter-Strike: Global Offensive" Tim Indonesia di IESF 2023
- Salesforce Resmikan Entitas di Indonesia, Bawa Layanan Hyperforce