cpu-data.info

Nvidia Cetak Rekor Pendapatan Rp 206 Triliun berkat "Booming AI"

Pabrikan chip asal Amerika Serikat, Nvidia.
Lihat Foto

- Pabrikan chip asal Amerika Serikat, Nvidia mencetak rekor pendapatan dan laba baru berkat "booming" kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Istilah "booming" AI merujuk pada fenomena penggunaan teknologi AI yang masif serta tumbuh pesat, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Capaian Nvidia itu terungkap dalam laporan keuangan terbaru untuk periode kuartal kedua tahun fiskal (fiscal year/FY) 2024 yang berakhir pada 30 Juli 2023.

Dalam laporan keuangan yang diunggah di situs resmi, Nvidia tercatat meraup pendapatan (revenue) sebesar 13,51 miliar dollar AS atau setara Rp 206,7 triliun. Angka itu mencerminkan pertumbuhan 88 persen dari kuartal I FY 2024 (quarter-on quarter/QoQ) dan naik 101 persen dari tahun lalu (year-on-year/YoY).

Baca juga: Selain China, Arab Saudi dan UEA Juga Borong Chip AI Nvidia, buat Apa?

Laba bersih (generally accepted accounting principles/GAAP) Nvidia juga melejit pada kuartal II FY 2024, yakni ke angka 2,48 dollar AS (hampir Rp 38.000) per saham. Laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan 202 persen secara QoQ, dan naik drastis 854 persen secara YoY.

Pendapatan terbesar dari pusat data

Ilustrasi rak-rak yang dipenuhi berbagai GPU Nvidia untuk menunjang kinerja AI Microsoft.Microsoft Ilustrasi rak-rak yang dipenuhi berbagai GPU Nvidia untuk menunjang kinerja AI Microsoft.
Dari semua lini bisnis Nvidia, kontribusi pendapatan paling besar berasal dari bisnis pusat data alias data center.

Pada kuartal II FY 2024, data center menyumbang rekor pendapatan sebesar 10,32 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 157,9 triliun. Pendapatan dari data center ini tumbuh 141 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 171 persen dari tahun lalu.

Dari pendapatan tersebut, Nvidia menghasilkan keuntungan 6,188 dollar AS (kira-kira Rp 94.600), naik 843 persen secara YoY.

Nvidia mengandalkan produk chip pengolah grafis (GPU) buatannya yang banyak dipakai di pusat-pusat data untuk pengolahan AI. Misalnya, perusahaan komputasi cloud (cloud computing) besar seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan penyedia layanan cloud regional lainnya.

Khusus Microsoft Azure, perusahaan ini menggunakan puluhan hingga ribuan unit GPU Nvidia. Salah satunya untuk menopang kinerja ChatGPT, chatbot AI bikinan OpenAI.

Dalam sebuah posting blog, Microsoft menjelaskan bagaimana sebenarnya ChatGPT berjalan di atas puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yaitu dengan model GPU AI Nvidia A100 atau H100, yang saling terhubung di jaringan Microsoft Azure.

Selain Microsoft, Google juga dikabarkan akan memborong unit GPU Nvidia. Awal tahun ini, Google dilaporkan membutuhkan lebih dari 4 juta unit GPU Nvidia untuk pengembangan AI. Nilainya bisa mencapai 100 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.500 triliun.

Nvidia praktis menjadi penguasa di ranah chip AI. Sebuah laporan dari Reuters pada Juni lalu memperkirakan bahwa pabrikan itu memiliki pangsa pasar chip AI antara 80-95 persen.

Perusahaan-perusahaan AI mengantre pada Nvidia untuk mendapat jatah chip GPU. Harga saham Nvidia pun melejit hingga valuasi perusahaannya menembus 1 triliun dollar.

Baca juga: Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia mengharapkan pendapatannya naik ke angka 16 miliar dollar AS pada kuartal berikutnya. Kenaikan ini diprediksi masih didongrak oleh fenomena "booming AI" dan moncernya bisnis data center Nvidia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman Nvidia, Kamis (24/8/2023).

Laporan keungan Nvidia periode kuartal II FY 2024 bisa dibaca selengkapnya melalui tautan berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat