cpu-data.info

Twitter Ganti Nama, TweetDeck Kini Jadi XPro

Ilustrasi Twitter Blue.
Lihat Foto

- Platorm pengelola akun dan postingan Twitter, TweetDeck kini berubah nama menjadi “XPro”. Perubahan nama dilakukan beberapa hari setelah pemilik Twitter, Elon Musk mengumumkan nama baru TweetDeck dalam sebuah cuitan.

Salah seorang pengguna menyebut bahwa dirinya tidak sabar untuk menunggu perubahan yang ada di TweetDeck. Kemudian, Musk pun mengomentarinya dan mengatakan TweetDeck bakal berubah menjadi “XPro”.

“Nama (TweetDeck) tengah berubah menjadi XPro. Bakal datang dengan berbagam macam psy op plugins,” tulis Musk pada akhir Juli lalu.

Perubahan nama juga mengadopsi nama baru dari Twitter yang sama-sama menggunakan huruf X. Aplikasi TweetDeck yang baru kini memiliki nama XPro dengan logo huruf “X”.

Baca juga: Diprotes Tetangga, Logo X di Kantor Pusat Twitter Dicopot

Selain logo dan nama merek, terdapat juga beberapa perubahan jargon. Istilah mengunggah postingan umumnya disebut dengan “Tweet”, kini berubah menjadi “Post”. Jadi, pengguna yang ingin mengirim cuitan, mengeklik tombol “post”, bukan lagi “tweet”.

Pergantian istilah ini sepertinya juga akan mengubah istilah “Retweet”, (mengunggah ulang postingan), menjadi “Repost” di masa mendatang, sebagaimana dikutip KompasTekno dari 9to5Google, Rabu (2/8/2023).

Kendati begitu, proses rebranding yang dilakukan tampaknya sama seperti rebranding Twitter ke X. Alamat website TweetDeck masih menggunakan nama Twitter. Bahkan, beberapa sisa halaman platform tersebut masih menggunakan slogoan atau copywriting Twitter.

Misalnya, ketika mengakses TweetDeck versi web untuk login, alamat website TweeDeck masih tertulis “tweetdeck.twitter.com/login”, bukan “xpro.com/login”.

Perubahan nama TweetDeck menjadi XPro, tetapi alamat website masih menggunakan nama lama, yakni tweetdeck.twitter.com/Caroline Saskia Tanoto Perubahan nama TweetDeck menjadi XPro, tetapi alamat website masih menggunakan nama lama, yakni tweetdeck.twitter.com

Di halaman yang sama, terdapat halaman hyperlink bertuliskan “Go to Legacy XPro”. Ketika diklik, pengguna akan diarahkan ke halaman TweetDeck versi lama.

Di bagian bawah laman TweetDeck yang baru terdapat halaman hyperlink yang mengarahkan pengguna mengunjungi laman XPro versi lama/Caroline Saskia Tanoto Di bagian bawah laman TweetDeck yang baru terdapat halaman hyperlink yang mengarahkan pengguna mengunjungi laman XPro versi lama

Di sana,halaman website masih didominasi warna biru seperti ciri khas dari Twitter. Berbeda dengan versi baru yang lebih didominasi warna hitam dan putih.

Halaman TweetDeck versi lama masih tertulis slogan “Tweet like a pro” (Twit layaknya ahli). Di kalimat bawahnya, masih tertulis “The most powerful Twitter tool for real-time tracking, organizing, and engagement” (Alat paling kuat dari Twitter untuk pelacakan, pengorganisasian, dan terlibat secara langsung).

Berikut adalah contohnya.

Halaman TweetDeck versi lama masih menggunakan slogan dan copywriting dari Twitter/Caroline Saskia Tanoto Halaman TweetDeck versi lama masih menggunakan slogan dan copywriting dari Twitter

Elemen detail yang masih belum diubah perusahaan sepertinya tengah dilakukan secara bertahap. Perombakan besar-besaran yang dilakukan memerlukan upaya teknis yang besar juga.

Untuk saat ini, XPro masih dapat diakses tanpa harus berlangganan Twitter Blue terlebih dahulu. Namun, perusahaan sempat menyebut XPro dapat diakses selama 30 hari secara gratis, guna memberi waktu untuk segera beralih ke Twitter Blue.

Jika pernyataan itu sesuai, XPro alias TweetDeck bakal menjadi platform berbayar dalam waktu dekat. Artinya, hanya pengguna Twitter Blue saja yang dapat mengakses XPro.

Baca juga: Twitter Delegate Meluncur Gantikan TweetDeck, Gratis!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat