Awas, Ada SSD Samsung Palsu yang Lebih Pelan dari Flashdisk

- Harga media penyimpanan solid-state drive alias SSD sedang tiarap karena lesunya angka permintaan chip memori flash. Namun, jangan gampang tergiur banderol murah, salah-salah malah bisa mendapat barang palsu yang mengecewakan.
Misalnya seperti dijumpai oleh overclocker kenamaan sekaligus YouTuber teknologi Roman "der8auer" Hartung, yang coba membeli sebuah SSD NVMe bernama "Samsung 980 EVO 4 TB" dari marketplace China, Aliexpress.
Harga drive yang ternyata palsu tersebut menggiurkan, yakni hanya 40 euro atau sekitar Rp 670.000 untuk kapasitas 4 TB. Sebagai perbandingan, harga SSD NVMe Samsung 980 PRO 2 TB di Indonesia berada di kisaran Rp 2-3 jutaan.
Baca juga: Pria Selundupkan SSD Senilai Rp 500 Juta, Ketahuan gara-gara Buncit
Selain terlalu murah, dari namanya saja sebenarnya SSD ini sudah mencurigakan. Sebab Samsung tidak pernah memiliki lini produk NVMe bernama "980 EVO", apalagi sampai berkapasitas 4 TB.
Di kemasan juga tertera sejumlah keterangan yang keliru untuk kategori produknya, seperti dihimpun KompasTekno dari video pengujian yang diunggah oleh Hartung ke kanal YouTube miliknya, Selasa (11/7/2023).

Namun, ketika Hartung memverifikasi kapasitasnya dengan software H2test, ditemukan bahwa kecepatan tulisnya hanya 37 MB per detik setelah melewati 100 GB pertama.
Padahal, SSD NVMe Samsung seri 980 yang asli memiliki kecepatan tulis lebih dari 1 GB per detik untuk model terendah sekalipun.
Pengujian dengan Crystal Disk Mark pun menunjukkan bahwa kecepatan SSD palsu di tangannya hanya sekitar 36 MB per detik untuk read dan kurang dari 1 MB per detik untuk write , atau jauh lebih pelan dibanding kebanyakan flash disk USB 3.0 sekalipun.
Selain SSD NVMe Samsung palsu, Hartung juga membeli sejumlah storage lain yang sama-sama mencurigakan, termasuk "SSD eksternal" yang setelah dibongkar ternyata berisi kartu memori microSD yang ditancapkan ke adapter.
Baca juga: Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Ternyata Isinya Flash Disk
Modus penipuan dengan membuat media penyimpanan palsu sebenarnya sudah lama ditemukan di dunia komputer. Salah satu satu yang sering dijumpai adalah "harddisk eksternal" berisi flash disk dan pemberat.
Merek storage terkenal seperti Samsung kerap dijadikan target pemalsuan. Sebelumnya, pada Maret lalu juga pernah ditemukan SSD Samsung 980 Pro palsu yang tampilan fisiknya sekilas meyakinkan, tapi kinerjanya jauh di bawah barang asli.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Gabungkan File Microsoft Word buat Skripsi dan Makalah
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- Trafik Pengguna Twitter Merosot, Gara-gara Threads?
- 3 Ponsel Poco Ini Turun Harga di Indonesia, Mulai Rp 1,4 Juta
- Infinix Hot 30 Play: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- EA Sports Pamer Game Sepak Bola Pertama tanpa Brand "FIFA"
- Apple Rilis Update iOS 16.5.1 Bawa Rapid Security Response