Pandemi Mereda, Bisnis Online Disebut Tetap Bisa Bertahan dengan Strategi Hybrid

JAKARTA, - Saat pandemi Covid-19 melanda dan kegiatan sosial dibatasi, banyak orang memilih melakukan aktivitas secara daring (online), termasuk berbelanja.
Hal ini membuat bisnis kecil, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menggantungkan bisnisnya secara online. Banyak dari mereka bergabung menjadi mitra platform online, seperti Gojek dan Tokopedia.
Kini, ketika pandemi mulai mereda dan aktivitas luring (offline) sudah kembali normal, kegiatan online dikhawatirkan menurun dan akan berdampak ke pendapatan UMKM yang menjalankan bisnisnya secara online.
Namun, hasil riset yang dipublikasikan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) tentang dampak integrasi PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) Tbk terhadap mitra di ekosistem perusahaan, cukup melegakan.
Riset tersebut mengungkap bahwa Gojek dan Tokopedia diklaim mampu membantu mitra usaha, seperti UMKM untuk mempertahankan pendapatan mereka, meskipun pandemi Covid-19 sudah berangsur pulih.
Baca juga: Integrasi GoTo Diklaim Mampu Stabilkan Pendapatan Mitra
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin mengatakan, pendapatan UMKM akan semakin kuat apabila mereka menjalankan bisnis secara hybrid, yakni online dan offline secara bersamaan.
“Kalau semua yang punya toko offline jual barang secara online, berarti it is okay. Mereka punya dua kanal penjualan, offline iya, online iya,” kata Chaikal, dalam sebuah acara di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2023).
“Kalau dilihat, kita sudah sangat suka dengan online sekarang. Walaupun sekarang ke pasar, mungkin bakal berubah menjadi online market, itu bisa saja menjadi behaviour (perilaku) yang permanen, bukan lagi transitory (sementara),” imbuhnya.
Di sisi lain, Chaikal masih belum mengetahui secara pasti apakah ada dampak yang signifikan antara usaha yang menjalankan bisnis secara hybrid dan online sepenuhnya tanpa ada toko fisik.
Menurutnya, seandainya terdapat penurunan pendapatan saat pandemi berangsur pulih, seharusnya tidak akan signifikan. Apalagi jika kebiasaan masyarakat sudah benar-benar online sepenuhnya.
“Kalau itu (penjualan) berkurang setelah pandemi, menurut saya (penurunannya) tidak akan signifikan, terutama kalau memang kebiasaan orang membeli online sudah permanen, bukan transitory,” pungkas Chaikal.
Chaikal menambahkan bahwa pelaku bisnis, harus tetap selalu berinovasi untuk mempertahankan performanya.
Baca juga: Sistem Keamanan Data Pelanggan GoTo Kantongi 2 Sertifikasi ISO
Untuk itu, Chaikal berharap pemerintah bisa memberikan subsidi inovasi bagi para pelaku UMKM. Sebab, inovasi memiliki dana yang cukup mahal untuk dikembangkan.
Pelaku bisnis yang baru saja merintis kebanyakan tidak memiliki dana yang cukup. Maka dari itu, pemerintah bisa mensubisidi inovasi kepada UMKM yang dinilai mampu mengembangkan ide tersebut.
“UMKM itu paling susah inovasi karena inovasi butuh duit. Pemerintah harusnya memberikan subsidi inovasi kepada UMKM. Dalam ekonomi, kalau barangnya sama (dengan kompetitor), kamu gak akan bisa bersaing dan akan segera tutup,” tambah Chaikal.
Selain inovasi, pelaku usaha juga harus mampu melihat peluang dan menawarkan produk baru, produk yang berbeda dengan para kompetitornya.
“Untuk membedakan dan menaikkan kelas, penjual harus mendiferensiasi produk. Supaya bisa sustain, (bisnisnya) tumbuh, penjual harus berinovasi, mendiferensiasi produknya lewat UMKM,” tutupnya.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Integrasi GoTo Diklaim Mampu Stabilkan Pendapatan Mitra
- Resmi, Pengguna WhatsApp Kini Bisa Bisukan Telepon dari Nomor Tak Dikenal secara Otomatis
- Steam Next Fest Digelar, Bisa Coba Ratusan Game Baru Gratis
- Onic Esports di MSC 2023: Tak Terkalahkan dan Tumbangkan 3 Juara Dunia
- Mantan Juara Dunia MLBB "REKT" Resmi Bergabung ke Alter Ego Esports