Elon Musk: WFH Tidak Adil untuk Karyawan yang Wajib WFO

- Selama pandemi Covid-19, banyak perusahaan di dunia memberlakukan kerja dari rumah (work from home/WFH). Meskipun pandemi berangsur-angsur mereda, sejumlah perusahaan masih ada yang tetap memberlakukan WFH total maupun hybrid, yakni WFH dan bekerja di kantor (work from office/WFO).
Akan tetapi, sistem WFH ternyata mulai diragukan oleh beberapa pemimpin perusahaan, termasuk Elon Musk.
Bos Tesla, SpaceX, sekaligus pemilik aru Twitter ini mengaku tidak percaya dengan sistem WFH.
Baca juga: Profil Linda Yaccarino, CEO Twitter Baru Pengganti Elon Musk
Menurut Musk, karyawan yang WFH adalah sebuah kesalahan dan tidak adil bagi pekerja lain yang tidak dapat WFH. Musk mengaku kebijakan bekerja dari rumah menjadi keliru karena membuat karyawan menjadi tidak produktif.
“Saya sangat memercayai bahwa orang-orang perlu lebih produktif saat mereka (bekerja) secara langsung,” ujar Musk kepada David Faber, pewawancara dari CNBC, sebagaimana dikutip KompasTekno, Jumat (18/5/2023).
"I'm a big believer that people are more productive when they're in person," Elon Musk said Tuesday on the work from home trend. "People should get off their goddamn moral high horse with their work-from-home b*******." # pic.twitter.com/FWzVHtZFEH
— CNBC (@CNBC) May 16, 2023
Elon Musk sudah menerapkan kewajiban WFO di salah satu perusahaannya, yakni Tesla. Aturan ini mulai berlaku sejak Juni 2022. Musk bahkan memberi peringatan jika karyawannya tidak kembali ke kantor, mereka bakal kehilangan pekerjaan, alias dipecat.
Baca juga: Elon Musk Minta Pegawai Tesla Pilih Ngantor 40 Jam Seminggu atau Resign
Melansir dari The Verge, karyawan Tesla setidaknya menghabiskan waktu 40 jam dalam seminggu dan bakal ditelepon oleh atasan sewaku-waktu jika ada pekerjaan yang perlu dibereskan.
Pasalnya, sebelum Juni 2022, Tesla memang sempat memperkerjakan karyawannya secara WFH. Namun, usai pandemi berangsur pulih dan kembali normal, Musk meminta karyawannya untuk segera kembali bekerja di kantor.
Walau kembali bekerja, seluruh karyawan tetap diminta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti menggunakan masker, dan tindakan pencegahan lainnya.
Sementara itu, saat berhasil mengakuisisi Twitter pada November 2022 lalu, Musk turut merombak sistem kerja karyawan dari WFH menjadi WFO. Aturan kerja yang baru itu terbilang cukup ketat dan bertolak belakang dengan budaya kerja Twitter selama ini.
WFH melahirkan masalah baru
Menurut Musk, bekerja dari rumah melahirkan beberapa masalah baru, salah satunya masalah moral. Ia mencontohkan beberapa profesi seperi tukang bangunan atau jasa pengantar makanan.
Dua pekerjaan di atas tidak dapat mengerjakan pekerjaannya di rumah, mereka harus pergi ke lapangan dan datang ke kantor. Hal inilah, menurut Musk, tidak adil dan menjadi masalah moral.
“Bekerja dari rumah adalah sebuah omong kosong. Hal ini dikarenakan mereka meminta orang lain untuk tidak bekerja dari rumah, sedangkan ia sendiri melakukan hal itu,” tegas Musk.
Maka dari itu, Musk menegaskan siapa saja yang ingin melamar pekerjaan di Tesla, SpaceX, ataupun Twitter, mereka harus siap-siap bekerja di kantor setiap harinya.
“Jika Anda ingin bekerja di Tesla, Anda ingin bekerja di Space X, Anda ingin bekerja di Twitter, Anda harus datang ke kantor setiap harinya,” jelas Musk.
Terkini Lainnya
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Google dan Facebook Belum Lahir, Saat Indonesia Juara Sepak Bola SEA Games 32 Tahun Lalu
- Apple Music dan Apple Maps Punya Fitur untuk Cari Konser
- Diserbu Warganet Indonesia, Akun Instagram Timnas Thailand Tutup Kolom Komentar
- Apakah Al Bisa Mengelola Emosi dan Bagaimana Regulasinya?
- Kreator Efek Viral di Tiktok Bisa Dapat Uang hingga Belasan Juta Rupiah, Ini Syaratnya