Google Minta Pengguna Chrome di Desktop Segera Update

- Pengguna Google Chrome versi desktop wajib memperbarui (update) browser-nya segera. Pasalnya, ada celah keamanan (vulnerability) zero-day di peramban tersebut.
Zero-day vulnerability adalah celah keamanan yang sebelumnya tidak diketahui oleh pengembangnya, dalam hal ini adalah Google sendiri.
Adapun zero-day vulnerability yang disebut sebagai CVE-2023-2033 ini ditemukan oleh Clement Lecigne dari Google Threat Analysis Group (TAG), dan menjadi celah keamanan zero day pertama browser Chrome sepanjang 2023 ini.
Google sudah mengetahui dan menambal vulnerability ini dan mengimbau agar pengguna Chrome desktop melakukan update browser ke versi stabil 112.0.5615.121.
Baca juga: 2 Cara Melihat Password yang Tersimpan di Google Chrome
Cara update Chrome ke versi terbaru dan stabil adalah sebagai berikut:
- Klik titik tiga di pojok jendela Chrome
- Klik "Help"
- Pilih "About Google Chrome"
- Nantinya, Google Chrome akan otomatis mengunduh update
- Bila sudah, akan muncul keterangan "Chrome is up to date
- Version 112.0.5615.121 (Official Build) (64-bit)"

Sebelumnya, jenis bug ini di bahasa pemrograman V8 JavaScript juga memungkinkan hacker mengeksploitasi kumpulan data dari jarak jauh, menggunakan halaman HTML yang dimodifikasi.
Baca juga: Browser Chrome Irit Baterai dan Memori Windows Sudah Bisa Di-download
Menurut laporan Bleeping Computer, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (17/4/2023), tujuan utama TAG adalah melindungi pelanggan Google dari serangan yang disponsori negara.
Google TAG sering menemukan dan melaporkan bug zero-day yang dieksploitasi dalam serangan yang sangat tertarget oleh pelaku ancaman yang disponsori pemerintah.
Serangan itu biasanya bertujuan untuk memasang spyware pada perangkat individu berisiko tinggi, termasuk jurnalis, politisi oposisi, dan pembangkang di seluruh dunia.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Xiaomi Dituding Sponsori Agresi Militer Rusia ke Ukrania
- Makin Mirip TikTok, Instagram Rilis Fitur Trending untuk Reels
- Hadirkan Tempat Istirahat, Genshin Impact Bakal Menemani Mudik Para Gamers pada Lebaran 1444 Hijriah
- [POPULER TEKNO] Winamp Versi Baru Dirilis, Tampilan Lebih Modern | AI Bisa Bobol Password dalam Hitungan Detik
- Oppo A1 5G Resmi Meluncur, Ponsel Menengah dengan RAM 12 GB