Tren dan Isu 2023 "Cloud Computing" di Indonesia
SENTILAN Menneg BUMN Erick Thohir sempat dilontarkan ke salah satu BUMN tahun 2020 lalu, manakala dirinya menjabat Ketua Panitia Asia Games 2018 lalu, harus menggunakan layanan komputasi awan (cloud computing) dari luar negeri.
Hal ini tak berlebihan jika melihat data eksisting akan betapa besarnya kebutuhan industri Indonesia.
Pertama, data dari firma riset global IDC tahun 2022 menunjukkan, 81 persen responden dari Indonesia berencana meningkatkan pemanfaatan cloud tahun 2023, meski kondisi ekonomi sedang melambat.
Apalagi pengalaman pandemi kemarin membuktikan, cloud computing dapat diandalkan menghadapi kondisi tidak menentu yang terjadi.
Perusahaan cenderung memilih public cloud (komputasi awan bersama untuk publik) dibandingkan on-premise (membangun dan mengendalikan sendiri infrastruktur TIK) dalam modernisasi infrastruktur digital mereka dengan alasan kelincahan.
Hal ini kaitannya dengan fokus perusahaan dalam koneksi kecepatan ke pasar (time to market) yang tidak leluasa jika harus investasi modal kerja seperti dibutuhkan pada skema on-premise.
Kedua, analisis Global Data’s Market Opportunity Forecasts Model (2022) menunjukkan, nilai pasar untuk public cloud, yakni SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service), dan IaaS (Infsratructure as a Service) di Indonesia diperkirakan meningkat 3,3 persen dalam periode 2019-2020.
IaaS adalah sumber daya komputasi yang mampu mengakses dan memantau kinerja komputer, platform penyimpanan, jaringan, dan lain-lain.
Sementara SaaS dan PaaS hampir sejenis, yakni sistem yang menyediakan kerangka kerja memanfaatkan internet untuk mengirimkan aplikasi yang dikelola oleh vendor pihak ketiga kepada para penggunanya.
SaaS dinilai menjadi segmen pasar terbesar karena segmen ini mengalami kecepatan stabil di tengah banyak perusahaan yang memanfaatkan SaaS guna kebutuhan proses DevOps (operasi dan pengembangan yang lebih efisien).
Ketiga, lembaga riset global, Gartner (2022) menyebutkan, pendapatan public cloud di Indonesia diperkirakan mencapai 1,43 miliar dollar AS tahun 2023 dengan IaaS sebagai segmen terbesar yang diestimasi mencapai 0,65 miliar dollar AS.
Sementara itu, CAGR pendapatan (tingkat pertumbuhan pendapatan) diperkirakan mencapai 17,78 persen (2023-2027) serta menghasilkan volume pasar sebesar 2,76 miliar dollar AS di tahun 2027.
Kemudian, rerata pengeluaran per karyawan pada market public cloud ini diperkirakan mencapai 10,08 dollar AS, masih tahun 2023 ini.
Keempat, penelitian Techwireasia (2022) juga menyebutkan, adopsi cloud computing di Asia Tenggara diperkirakan akan terus meningkat dengan Vietnam yang memimpin.
Kesuksesan di negara tersebut sangat mengesankan selama beberapa tahun terakhir. Terutama selama pandemi, Vietnam mampu bertahan, sementara negara-negara lain berjuang untuk pulih.
Terkini Lainnya
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Onic Esports Juara MPL S11, Tumbangkan Evos Legends 4-0
- Evos dan Onic Wakili Indonesia di Mobile Legends MSC 2023
- Jadwal Grand Final MPL S11 Hari Ini, Onic Vs Evos
- Game Sepak Bola FIFA Ganti Nama Jadi EA Sports FC
- Jadwal Babak Playoff MPL ID S11 Hari Keempat, Alter Ego Esports Vs Evos Legends