Microsoft Umumkan Security Copilot, AI Khusus Ahli Keamanan Siber

- Microsoft memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) terbarunya yang khusus ditujukan untuk para ahli keamanan siber, bernama "Microsoft Security Copilot".
Teknologi baru ini memiliki fungsi yang mirip dengan chatbot AI ChatGPT di Bing dan Microsoft 365 Copilot yang diluncurkan sebelumnya.
Yang menjadi pembeda, Microsoft Security Copilot bakal bertindak sebagai asisten untuk ahli keamanan siber dalam mengidentifikasi dan menginvestigasi insiden keamanan yang terjadi di sistem perusahaannya.
Hal itu dimungkinkan karena Microsoft Security Copilot ditenagai oleh model bahasa alami (natural language) GPT-4 bikinan OpenAI serta model bahasa keamanan dari Microsoft sendiri.
Baca juga: ChatGPT Makin Pintar dengan Plugin, Bisa Cari Informasi dari Situs Lain

Ahli siber bisa memasukkan pertanyaan seperti "apa saja insiden keamanan di perusahaan saya?".
Security Copilot bakal merespons pertanyaan tersebut dan menjelaskan masalah keamanan yang pernah terjadi di sistem perusahaan pengguna.
Security Copilot dapat membuat ringkasan kerentanan (vulnerability) tertentu, memasukkan file, URL, hingga cuplikan kode untuk dianalisis.
Ahli siber juga bisa meminta informasi insiden dan peringatan (alerts) dari alat keamanan lainnya.
Jadi, secara umum, para pakar keamanan siber dapat menggunakan Security Copilot untuk membantu penyelidikan insiden keamanan atau untuk meringkas peristiwa dengan cepat dan membantu pelaporan.
Database dari Badan Keamanan Siber dan internal Microsoft

Peringatan tersebut dikumpulkan dari database milik Microsoft, database dari Badan Keamanan Siber Amerika Serikat, sertadatabase dari NIST (National Institute of Standard Technology) AS.
Baca juga: Microsoft Luncurkan AI Copilot untuk Word, Excel, dan PowerPoint
Semua riwayat pertanyaan dan tanggapan juga dapat tersimpan di Security Copilot. Bagi pakar keamanan siber, Microsoft Security Copilot juga bisa mempercepat kerja tim dalam mencari celah keamanan.
Microsoft Security Copilot juga memiliki fitur bernama Prompt Book. Fitur ini memungkinkan ahli siber mendapatkan serangkaian langkah yang dapat digabungkan menjadi satu tombol agar lebih mudah digunakan.
Misalnya, Prompt Book digunakan untuk menyimpan teknik reverse engineering (rekayasa mundur) untuk mengetahui proses, pola, desain, ataupun cara kerja suatu program.
Terkini Lainnya
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia
- AMD Umumkan CPU 2nm Pertama "Venice", Meluncur 2026
- 21 Emoji Baru di iOS 16.4 dan Artinya, Ada Emoji Wajah Bergetar hingga Simbol WiFi
- Honor Play 7T dan Honor 7T Pro Meluncur, HP Mid-range dengan Chip Dimensity 6020
- Xiaomi Redmi Note 12 Turbo Meluncur, Bawa RAM dan Penyimpanan Lebih Besar
- Siapa Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini?
- Soal eSIM, Telkomsel Masih Tunggu Kesiapan Ekosistem