Riset: 41 Persen Warga AS Setuju TikTok Diblokir
- Sebuah jajak pendapat memperlihatkan bahwa cukup banyak warga Amerika Serikat yang setuju agar pemerintah AS memblokir TikTok.
Jajak pendapat atau polling itu dilakukan oleh outlet media The Washington Post yang melibatkan 1.027 warga Amerika Serikat. Responden yang mengikuti polling ini berasal dari usia 18 tahun hingga lebih dari 65 tahun.
Dari jajak pendapat tersebut, sebanyak 41 persen responden mendukung pemblokiran aplikasi TikTok, sedangkan 25 persen warga menentang keputusan tersebut dan sisanya mengatakan ragu-ragu.
Jajak pendapat ini juga menunjukkan perbedaan pandangan antar generasi, partai politik, dan orang yang benar-benar menggunakan aplikasi tersebut.
Dari hasil polling tersebut, generasi muda yang berusia 18-34 tahun cenderung tidak setuju dengan pemblokiran TikTok.
Sebanyak 40 persen dari total responden berusia 18-34 tahun tidak setuju jika TikTok diblokir, 28 persen di antaranya setuju TikTok diblokir dan sisanya ragu-ragu.
Baca juga: TikTok Wajib Penuhi Syarat Ini jika Tidak Mau Diblokir di AS
Sebaliknya, warga dengan rentang usia yang lebih tua, cenderung mendukung agar pemerintah memblokir platform video asal China itu.
Perolehan suara "setuju" mencapai 42 persen untuk responden usia 35-49, kemudian 50 persen untuk responden usia 50-64 tahun, dan 49 persen untuk responden 65 tahun ke atas.
Melihat dari sudut pandang politik, baik responden independen maupun responden yang mendukung Partai Republik sama-sama setuju memblokir TikTok. Sedangkan responden dengan kecondongan pada Partai Demokrat memilih opsi 'tidak yakin'.
Responden yang setuju, tidak sering pakai TikTok
Responden yang menyetujui pelarangan aplikasi TikTok umumnya merupakan orang yang tidak menggunakan TikTok dalam sebulan terakhir. Sedangkan warga yang menentang adalah pengguna aktif.
Polling yang berlangsung dari 17-18 Maret lalu juga menunjukkan hasil lain, misalnya kekhawatiran soal keterkaitan TikTok dengan China.
Sebanyak 71 persen responden memilih opsi "khawatir" karena perusahaan induk TikTok, ByteDance berasal dari China, dan 31 persen di antaranya memilih opsi "sangat khawatir".
Dalam kaitannya dengan China, sebanyak 65 persen responden percaya bahwa TikTok mengumpulkan data pribadi warga negara Paman Sam dan kemudian memberikannya kepada pemerintah China.
Meskipun demikian, kebanyakan responden sepakat bahwa informasi pribadi yang diambil TikTok kurang lebih mirip dengan media sosial lainnya. Sebanyak 43 persen responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Baca juga: Inggris, Skotlandia, hingga Wales Larang Instal Aplikasi TikTok di HP Pemerintah
Sejumlah pertanyaan lainnya menyangkut dampak yang dibawa oleh TikTok. Setidaknya terdapat 72 persen responden yang setuju bahwa TikTok menyebabkan kerusakan kesehatan mental pada remaja.
Terkini Lainnya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftar Online Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta 2023 dan Syaratnya
- WhatsApp Desktop di Windows Kini Bisa Video Call 8 Orang Sekaligus
- Samsung Galaxy A34 5G, HP Mediatek Dimensity 1080 Pertama di Indonesia
- Situs Review Kamera "DPReview" Tutup Setelah 25 Tahun
- Galaxy M54 5G Resmi, HP Menengah Pertama Samsung dengan eSIM