Induk Facebook Bayar Denda Terbesar dalam Kasus Cambridge Analytica

- Induk Facebook, Meta sepakat membayar denda sebesar 725 juta dolar AS (sekitar Rp 11,3 triliun) atas kasus skandal kebocoran data Cambridge Analytica yang mencuat pada 2018 lalu.
Besaran denda tersebut diumumkan dalam sebuah dokumen putusan pengadilan yang dirilis pengadilan kota San Francisco, distrik California Utara, Amerika Serikat pekan ini.
Menurut pengacara yang memimpin kasus tersebut, uang yang harus dibayar Meta itu merupakan denda terbesar yang melibatkan hukum perlindungan data pribadi di AS.
Selain itu, denda ini juga merupakan denda terbesar yang pernah dibayar Meta sepanjang sejarah, terutama menyangkut sebuah kasus yang melibatkan banyak orang (class action lawsuit).
Baca juga: Google Terbukti Bersalah Lagi, Harus Bayar Denda Terbesar Sepanjang Sejarah
"Kasus ini merupakan bukti sejarah, di mana skandal kebocoran data besar sekalipun bisa terselesaikan dan bisa melegakan orang-orang yang terlibat di dalamnya," ujar beberapa pengacara yang memimpin kasus ini dalam sebuah pernyataan gabungan.
Meski sepakat membayar denda, Meta tidak mengaku secara gamblang bahwa mereka merupakan pihak yang bersalah atas skandal kasus kebocoran data Cambridge Analytica.
Namun dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan bahwa kesepakatan untuk membayar denda ini merupakan langkah terbaik bagi Meta dan seluruh pihak terkait lainnya.
Terkait privasi sendiri, Meta juga mengatakan pihaknya telah memperbarui aturan privasi di media sosial yang ada di bawah naungannya, termasuk Facebook, dalam beberapa tahun terakhir.
"Dalam tiga tahun terakhir, kami terus mengubah dan meningkatkan kebijakan privasi kami, serta menghadirkan sejumlah program atau fitur privasi yang cukup lengkap," ujar Meta, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Sabtu (24/12/2022).
Kasus Cambridge Analytica

Seperti diketahui, kasus skandal kebocoran data Cambridge Analytica ini mencuat sejak 2018 lalu.
Kala itu, Meta (dahulu Facebook) diduga mengizinkan firma riset asal Inggris tersebut mengakses sekitar 87 juta data pengguna Facebook tanpa seizin pengguna.
Baca juga: Facebook Pastikan Data Pengguna Indonesia Tak Dipakai Cambridge Analytica
Adapun data-data puluhan juta pengguna ini diduga dipakai oleh tim kampanye mantan presiden AS, Donald Trump sebagai langkah pemenangan saat Pilpres AS 2016 lalu.
Konon, Cambridge Analytica memperoleh data pengguna Facebook dari peneliti pihak ketiga bernama Aleksandr Kogan.
Pria yang kala itu bekerja di Global Science Research ini memang dikenal kerap menghadirkan survei terkait kepribadian yang tersebar masif di Facebook.
Sebagai buntut kasus skandal kebocoran data dan penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica ini, Facebook otomatis harus membayar denda berkali-kali kepada sejumlah institusi di AS.
Selain denda di atas, pada 2019 lalu, Facebook juga sepakat membayar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 70 triliun) kepada Komisi Perdagangan AS (FTC) karena dianggap lalai melindungi data pribadi pengguna.
Di tahun yang sama, Facebook juga harus membayar denda sekitar 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,5 triliun) kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) karena diduga membingungkan investor terkait penyalahgunaan data pribadi.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- [POPULER TEKNO] iPad 10 dan iPad 10 Pro 2022 Resmi di Indonesia | Google Ketar-ketir Ada ChatGPT | Sharing Password Netflix Tak Akan Lagi Murah
- Cara Edit Background Foto Jadi Merah di HP buat Daftar PPPK Tenaga Teknis 2022
- Viral Game Buatan Indonesia When the Past was Around, Begini Cara Mainnya
- Jadi Perangkat Andalan Ilustrator, Ini Kelebihan Menggambar dengan Tablet
- Cara Membuat Recap Reels 2022 di Instagram untuk Rangkum Konten Sepanjang Tahun