"Ware Tada Taru Wo Shiru" sebagai Pedoman Pertahanan Tsunami Informasi
ELON Musk menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini setelah dia menggelontor dana 44 biliun dollar AS (sekitar Rp 680 triliun) untuk membeli Twitter.
Misalnya, netizen sempat heboh ketika Elon memutuskan memangkas setengah dari jumlah karyawan Twitter.
Terbaru, bos perusahaan luar angkasa SpaceX ini mengharuskan karyawan datang ke kantor, meskipun saat ini kebanyakan perusahaan membolehkan pegawai bekerja dari rumah.
Kebijakan label warna centang pada Twitter juga berubah. Pengguna sekarang dapat membeli centang biru dengan harga sekitar 8 dollar AS Rp 125.000.
Sementara akun resmi, misalnya, kepunyaan pemerintah, pejabat, eksekutif dan lain-lain yang dulunya berwana biru akan berubah menjadi warna abu-abu.
Kita tahu Twitter digemari dan orang menggunakannya untuk menyebarkan berita atau pendapat singkat dan padat.
Keterbatasan jumlah 280 karakter (sekitar 15 - 20 kata) sekali posting membuat pengguna Twitter harus berpikir dan menyeleksi kata apa yang hendak dicuitkan.
Dengan pembatasan dan seleksi kata, maka pembaca (follower maupun bukan) bisa lebih fokus, sekaligus memudahkan mereka untuk memahami isi cuitan.
Sesuatu yang terbatas memang mempunyai nilai lebih. Terutama jika keterbatasan ini ada nilai tambah, misalnya keindahan.
Contohnya salah satu jenis sastra Jepang, yaitu tanka. Susunan tanka mempunyai peraturan, yaitu 5 baris dengan pola 5-7-5-7-7. Ini pola jumlah huruf bahasa Jepang, di mana satu huruf biasanya hiragana, kalau dituliskan dengan huruf romawi terdiri dari satu atau dua huruf.
Saya tidak tahu apakah Twitter terinspirasi tanka, sehingga mereka juga menerapkan pembatasan jumlah karakter cuitan.
Keterbatasan jumlah total 31 huruf inilah yang menjadikan barisan kata-kata pada tanka mempunyai makna indah.
Sayangnya, sekarang keterbatasan adalah hal langka, terutama di dunia internet. Saat ini, semua boleh dikatakan serba berlebihan.
Keterbatasan 280 karakter pada Twitter sekarang sudah tidak ada lagi maknanya. Kita dapat lihat dan baca terkadang orang mencuit tulisan bersambung yang panjang beberapa kali di Twitter. Saling sahut (bahasa ekstremnya, twitwar) kerap terjadi, menggunakan kata "berjilid-jilid".
Belum lagi kita berbicara tentang banyaknya informasi di dunia maya. Mengapa banyak?
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Oppo Gandeng Merek Fesyen Paris Maison Kitsune, Bikin Casing Find X8 Series
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Vivo V25e Varian RAM 12 GB Resmi Dijual di Indonesia, Harga Rp 4,7 Juta
- 35 Link Download Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2022
- [POPULER TEKNO] Kabar PHK GoTo, "Surat" Pertama Elon Musk, dan HP Baru Oppo Harga Rp 1 Jutaan
- Elon Musk Larang Karyawan Twitter "WFH"
- Daftar Harga HP Oppo Terbaru November 2022, Reno7 Z Turun Rp 400.000