Elon Musk Larang Karyawan Twitter "WFH"

- Setelah sah menjadi pemilik dan menjabat sebagai CEO Twitter sementara waktu, Elon Musk akhirnya mengirimkan "surat" pertamanya untuk karyawan Twitter yang dikirim melalui e-mail.
Dalam e-mail tersebut, Musk menjelaskan sejumlah hal, mulai dari perombakan produk Twitter hingga budaya kerja baru. Soal budaya kerja, Musk menghentikan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk seluruh karyawan Twitter.
Musk mewajibkan karyawan Twitter untuk bekerja dari kantor, setidaknya 40 jam per minggu atau lima hari kerja dengan durasi delapan jam per hari.
"Mulai besok, setiap orang wajib berada di kantor minimal 40 jam per minggu" tulis Musk.
Namun, apabila karyawan memiliki alasan tertentu yang mengharuskannya bekerja dari rumah, hal itu masih bisa dipertimbangkan.
"Jelas, jika Anda tidak dapat melakukan perjalanan ke kantor atau memiliki kewajiban pribadi yang penting, maka ketidakhadiran Anda dapat dimengerti," kata Musk.
Sebelum sah dibeli Elon Musk, Twitter masih memberlakukan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA). Namun, menurut laporan Bloomberg, Musk amat menentang kebijakan bekerja jarak jauh.
Baca juga: Isi Surat Pertama Elon Musk ke Karyawan Twitter, Beri Peringatan dan Permintaan
Sebelum menerapkannya di Twitter, aturan yang sama juga sudah berlaku di dua perusahaan Musk yang lain, yakni SpaceX dan Tesla. Per 31 Mei 2022 lalu, pekerja di Tesla dan SpaceX diwajibkan bekerja 40 jam per minggu.
Apabila tidak berkenan, mereka diminta untuk mengundurkan diri (resign). Musk tidak mengatakan apakah opsi resign juga berlaku di Twitter atau tidak.
Tampaknya, Musk cukup tegas dengan aturan ini. Pasalnya, di Tesla, karyawan yang tidak bisa segera ke kantor saat itu sempat diberikan dispensasi dan diberi tahu jika mereka bisa bekerja d kantor dalam beberapa pekan setelahnya. Namun, mereka justru dipecat ketika menolak permintaan untuk segera bekerja di kantor.
Kebijakan baru Musk untuk karyawan Twitter ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Jack Dorsey, pendiri Twitter di awal pandemi.
Sekitar bulan Mei 2020 lalu, Twitter menjadi perusahaan teknologi pertama yang mencanangkan konsep bekerja dari jarak jauh permanen selama pandemi. Selain mewajibkan bekerja di kantor, Musk juga mengurangi "hari istirahat" di kalender karyawan Twitter.
"Hari istirahat" yang dimaksud merupakan hari libur bulanan untuk seluruh karyawan Twitter yang berlaku selama periode pandemi.
"Jalan di depan semakin terjal dan butuh kerja keras ekstra agar berhasil," tulis Musk dalam e-mail.
Baca juga: Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Rp 61 Triliun
Peringatan Twitter yang terancam bangkrut
Dalam e-mail pertamanya untuk karyawan Twitter, Musk juga memperingatkan kondisi ekonomi global yang saat ini tidak menentu. Hal itu turut memengaruhi bisnis Twitter yang bertumpu pada iklan.
Terkini Lainnya
- Bluetooth Bikin Miliaran Perangkat IoT Sedunia Terancam
- Spesifikasi PC untuk Main "Split Fiction", Game Multiplayer Mirip "It Takes Two"
- Spesifikasi Xiaomi 15 di Indonesia, Harga Mulai Rp 10 Jutaan
- Cara Tambahkan Musik di Status WhatsApp Mudah Tanpa Aplikasi Ketiga
- Cara Melihat Password WiFi di HP Android dengan Mudah dan Praktis
- Kreator Konten Wajib Tahu, Ini Waktu Terbaik Posting di IG, TikTok, dkk
- Tabel Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Pro di Indonesia, Harga 7 Jutaan
- 30 HP Terbaru untuk Menyambut Lebaran 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
- Microsoft Siapkan PC Gaming Handheld Xbox Tahun Ini
- Xiaomi Redmi Note 14S Rilis, Redmi Note 13 Pro yang Dipasangi Android 15
- 4 Trik Membuat Tulisan Arab untuk Dijadikan Stiker Ramadhan di WhatsApp
- Selangkah Lagi, iPhone 16 Siap Dirilis di Indonesia
- Buka Lagi 16 Maret, Ini Link dan Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2025 via Pintar BI
- WhatsApp Siapkan Fitur Balas Pesan Baru, Mirip Thread di X/Twitter
- Kenapa HP Cepat Panas? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- GoTo Dikabarkan Bakal PHK 1.000 Karyawan
- Karakter Baru Genshin Impact 3.3, Ada Scaramouche dan Faruzan
- Indonesia, Pasar Terbesar Game di Asia Tenggara
- Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan Setelah Hamburkan Rp 232 Triliun untuk Metaverse
- Sinyal Smartfren Dikeluhkan Hilang dan Tidak Ada Layanan, Ini Penyebabnya